Harga SUN Diperdagangan Jumat Lalu Terkoreksi Seiring Pelemahan Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Jumat, 3 Mei 2019 lalu, kembali ditutup mengalami penurunan di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika akibat rilisnya data inflasi yang di atas prediksi dan nada hawkish The Fed terhadap kebijakan suku bunga acuannya.

Dalam riset yang dirilis Senin (06/5/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan akhir pekan lalu (03/5), dipengaruhi oleh faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut disebabkan oleh data inflasi pada periode April 2019 yang diatas prediksi serta nada hawkish The Fed terhadap kebijakan suku bunga acuannya. Akibat dari sentimen tersebut, para pelaku pasar akan cenderung menahan diri untuk menginvestasikan dananya ke negara-negara berkembang ditengah gejolak risiko perekonomian global.

“Hal ini terindikasi dari jumlah volume perdagangan yang terjadi pada perdagangan akhir pekan kemarin yang menurun bila dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya,” jelas I Made.

Lebih rinci diungkapkan, pada perdagangan di akhir pekan kemarin (03/5), perubahan harga terjadi hingga sebesar 67,5 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 8,3 bps.

Adapun penurunan harga terbesar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang (diatas 7 tahun) yaitu mencapai 67 bps yang berdampak perubahan tingkat imbal hasil hingga mencapai 8 bps.

Selanjutnya didapati pada tenor jangka menengah (5-7 tahun) yang mengalami rata-rata perubahan 20 bps yang bergerak di kisaran harga 15—26 bps sehingga mendorong terjadinya rata-rata kenaikan imbal hasil sebesar 4 bps.

Sementara itu harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami koreksi harga hingga sebesar 3 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil mencapai 1 bps.

Sehingga secara keseluruhan, penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan Jumat (03/5) kemarin, dari seri acuan ditutup mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 16 bps yang mendorong terjadinya rata-rata kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 2,5 bps dimana masing - masing berada di level 7,407% untuk tenor 5 tahun, di level 7,858% untuk tenor 10 tahun, dilevel 8,335% untuk tenor 15 tahun, serta untuk tenor 20 tahun di level 8,392%.

Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya ditutup dengan mengalami kenaikan pada sebagian besar seri dimana terjadi ditengah penurunan tingkat imbal hasil dari US Treasury.

Imbal hasil dari INDO24 dan INDO29 mengalami kenaikan hingga 2,6 bps masing - masing di level 3,369% dan 3,871% setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 3,6 - 22,3 bps.

Sementara itu, INDO44 dan INDO49 mengalami kenaikan imbal hasil sekitar 2,2 bps dimana masing-masing berada di level 4,721% dan 4,637% setelah berdampak terhadap koreksi harga sebesar 38,2 bps dan 39,7 bps.