Tren Penguatan Rupiah Dorong Kenaikan Harga SUN Diperdagangan Senin Kemarin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Adanya sentimen domestik dan global serta tren positif penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika mengakibatkan terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (27/5).

Dalam riset yang dirilis Selasa (28/5/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin (27/5) berdampak pada turunnya tingkat imbal hasil Surat Utang Negara.

“Kenaikan harga tersebut masih didorong oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang mengalami tren positif selama seminggu terakhir ini. Hanya saja, penguatan Rupiah pada perdagangan kemarin mulai bergerak terbatas. Hal ini dikarenakan adanya sentimen dari perang dagang antara Amerika dan China yang membuat para pelaku pasar kembali khawatir akan pertumbuhan ekonomi global,” jelas I Made.

Sementara itu, adanya lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang akan diselenggarakan pada hari ini (28/5), akan membuat para pelaku pasar menahan diri melakukan transaksi di pasar sekunder yang terindikasi dari menurunnya volume perdagangan kemarin dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya.

Lebih rinci diungkapkan, pada perdagangan kemarin (27/5), tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) mengalami rata-rata penurunan sebesar 1 bps setelah terjadinya rata-rata kenaikan harga Surat Utang Negara hingga sebesar 8,3 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara bertenor pendek (1-4 tahun) terjadi penurunan tingkat imbal hasil mencapai 2,4 bps yang didorong oleh perubahan harga sebesar 1,4 bps.

Sementara itu, untuk tingkat imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan tingkat imbal hasil hingga mencapai 1,7 bps yang diakibatkan oleh kenaikan harga hingga sebesar 9,6 bps.

Selanjutnya, untuk tingkat imbal hasil Surat Utang Negara bertenor panjang (diatas 7 tahun) didapati penurunan tingkat imbal hasil sebesar 8 bps yang berdampak setelah adanya kenaikan harga sebesar 59 bps.

Sehingga secara keseluruhan, jelas I Made, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan.

Adapun untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami penurunan imbal hasil sebesar 0,3 bps masing-masing dilevel 7,449% dan 7,894%. Sementara itu, untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun, juga terjadi penurunan imbal hasil masing-masing turun sebesar 1,1 bps di level 8,350% dan 2,8 bps di level 8,391%.