BEI Kembali Pertanyakan GIAA Soal Pengalihan Hak Ekslusif Layanan Wi-Fi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melayangkan pertanyaan kepada manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terkait transaksi pengalihan hak ekslusif layanan Wi-Fi kepada PT Mahata Aero Techonology (Mahata) senilai USD241,9 juta pada laporan keuangan tahun 2018.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pertanyaan tersebut dilakukan untuk mengambil keputusan kebijakan bursa terhadap laporan keuangan GIAA tahun 2018.

“Tentunya pertanyaan kembali itu sebagai bagian dari informasi yang komprehensif dari IAPI, IAI dan GIAA, sebelum mengambil keputusan, ” kata dia di Jakarta, Senin (13/5/2019).

Ia juga menjelaskan, bahwa BEI telah melayangkan pertanyaan tertulis untuk kedua kalinya kepada manajemen GIAA pada tanggal 10 Mei 2019. Hal itu dilakukan setelah merasa jawaban pertama dan hasil public ekspos insidentil emiten pelat merah itu dilakukan.

“Jadi kami masih tunggu sampai 3 hari setelah pertanyaan dilayangkan,” kata dia.

Ditambahkan, pertanyaan kali ini, lebih kepada transaksi terutama bagaimana menyakinkan hak ekslusif itu dapat diakui sebagai pendapatan di tahun 2018 atau mestinya dilakukan secara proporsional.

“Ini terkait dengan persoalan pemasangan Wi-Fi di setiap pesawat, Misalnya di Boeing dan Airbus, apakah tingkat kepraktisan bisa di terima? Nah, jawaban Garuda akan kita hubungkan dengan Standar Akutansi Keuangan (SAK),” kata dia..