RALS Catat Pertumbuhan Laba 428,2% Pada Kuartal I 2019

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun 2019 meningkat sebesar 428,2% menjadi Rp 77,5 miliar dibandingkan tiga bulan pertama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 14,7 miliar. Adapun margin laba bersih mencapai 5,0% dari total penjualan bersih tiga bulan pertama tahun 2019.

Data itu terungkap dalam siaran pers emiten ritel ini yang diterima Pasardana.id, Selasa (30/4/2019).

Disebutkan, pertumbuhan laba ditopang oleh penjualan sebesar Rp 1, 543 triliun. Capaian itu mencerminkan 17,5% dari target tahun 2019 yang sebesar Rp 8,847 triliun. Dengan kata lain, mengalami pertumbuhan sebesar 1,6% dibandingkan penjualan periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 1,52 triliun.

Sedangkan laba kotor untuk periode tiga bulan pertama tahun 2019 adalah Rp 436,5 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan laba kotor tahun 2018 lalu yang tercatat sebesar Rp 415,6 miliar.

Dengan demikian, laba kotor tersebut naik sebesar Rp 20,9 miliar atau 5,0% lebih tinggi. Kenaikan laba kotor tersebut disebabkan karena persentase margin kotor di tiga bulan pertama 2019 yang mencapai 28,3%, sedangkan persentase margin kotor di periode yang sama tahun 2018 tercatat sebesar 27,3%.

Sementara itu, pada tiga bulan pertama tahun 2019, Perseroan berhasil menekan jumlah biaya operasional sebesar 1,1% menjadi Rp 420,8 miliar dari Rp 425,4 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2018.

Selain itu, laba operasi yang dicapai adalah Rp 15,7 miliar, atau mencerminkan margin laba operasi sebesar 1,0% di tiga bulan pertama tahun 2019. Jumlah ini, jauh lebih tinggi dari kerugian operasi pada periode yang sama di tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 9,8 miliar atau -0,6% dari total penjualan.

Disisi lain, perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain yang cukup besar di tiga bulan pertama 2019, terutama di pendapatan bunga sebesar Rp 33,6 miliar, pendapatan dari penjualan saham treasuri sebesar Rp 17,2 miliar, dan pendapatan dari klaim asuransi untuk toko Palu yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 11,7 miliar.