Pelemahan Rupiah Dorong Turunnya Harga SUN Diperdagangan Rabu Lalu
Pasardana.id - Pada perdagangan hari Rabu, tanggal 6 Maret 2019 lalu, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami penurunan yang didukung oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika serta adanya sentimen negatif dari faktor eksternal.
Dalam riset yang dirilis Jumat (08/3/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara masih didorong oleh beberapa sentimen, diantaranya ialah faktor perubahan nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan terhadap Dollar Amerika.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sentimen dari faktor eksternal seperti perang dagang antara China dan Amerika serta isu nuklir yang terjadi di Korea Utara. Beberapa sentimen tersebut berdampak kepada para pelaku pasar yang semakin pesimis terhadap kondisi pasar di regional asia, termasuk Indonesia.
Dari sisi domestik, meredupnya optimisme konsumen menjadi salah satu faktor yang menekan kinerja saham dan nilai tukar rupiah yang terindikasi dari penurunan nilai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode Februari 2019 sebesar 0,4 pts dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya sehingga berada di level 125,1.
“Selain itu, pada akhir pekan ini juga akan dirilis cadangan devisa Indonesia untuk periode Februari 2019 dimana kondisi tersebut membuat para pelaku pasar melakukan aksi wait and see,” jelas I Made
Lebih rinci diungkapkan, harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, tanggal 6 Maret 2019 mengalami penurunan hingga sebesar 32 bps yang mendorong kenaikan tingkat timbal hasil hingga sebesar 3,8 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan mengalami koreksi harga pada keseluruhan serinya, dimana Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun didapati penurunan harga tertinggi yaitu sebesar 33 bps yang menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 3,8 bps yang diikuti oleh penurunan harga pada seri acuan bertenor 10 tahun sebesar 22 bps sehingga mendorong kenaikan imbal hasil sebesar 3 bps.
Sementara itu, untuk Surat Utang Negara dengan tenor 20 tahun didapati penurunan harga sebesar 12 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 1,3 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan bertenor 5 tahun mengalami koreksi harga sebesar 9 bps sehingga berdampak kepada kenaikan imbal hasil sebesar 2,1 bps.
Disisi lain, pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika terlihat mengalami arah pergerakan yang beragam ditengah menguatnya imbal hasil US Treasury.
Adapun perubahan harga terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika.
Pergerakan harga dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 0,9 bps mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 0,2 bps di level 3,791%.
Sedangkan, pergerakan harga dari seri INDO29 dan INDO 44 mengalami koreksi masing-masing sebesar 0,1 bps dan 19,7 bps yang berdampak terhadap penguatan tingkat imbal hasilnya masing-masing di level 4,195% dan 5,021%.
Adapun untuk seri INDO49 mengalami perubahan harga sebesar 10,6 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil hingga sebesar 0,6 bps.

