ANALIS MARKET (21/3/2019) : IHSG Diproyeksi Kembali Bergerak Menguat Namun Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, pada perdagangan Rabu (20/03) kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 0.04% ke level 6,482.71.

IHSG ditutup dengan candle bearish dengan indikator Stochastic berada di area overbought dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun.

Lima dari dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam teritori positif, dimana sektor Pertambangan dan Keuangan memimpin penguatan masing-masing sebesar 0.49% dan 0.30%.

Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: UNVR, BDMN, BBRI, BBCA, dan UNTR. 
Sementara itu, pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 82 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0.36% ke level 14.158. 

Sementara itu, Indeks utama bursa saham AS mayoritas ditutup melemah semalam (20/3). Dow Jones turun 0.55% seiring terpangkasnya pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini.

Federal Reserve memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS melambat di 2.1% lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang sekitar 3%. 
Adapun sentimen negatif juga berasal dari pernyataan Presiden Trump yang akan tetap menerapkan bea impor terhadap produk-produk China untuk jangka waktu yang panjang. 

Lebih lanjut, analis OSO Securities menilai, pada perdagangan pagi hari ini, diperkirakan IHSG bergerak mixed dengan penguatan terbatas.

Penguatan ini didukung oleh pernyataan Federal Reserve yang mengindikasikan tidak akan ada kenaikan suku bunga di tahun ini. 

Meski demikian, hal yang harus diperhatikan adalah adanya pemangkasan pertumbuhan ekonomi AS di bawah level sebelumnya di tahun 2018 yang mencerminkan adanya kekhawatiran atas potensi keberlanjutan perang dagang yang memungkinkan ekonomi AS tertekan dan tidak memungkinkan adanya kenaikan suku bunga ditahun ini. 

“Kami perkirakan IHSG kembali bergerak menguat terbatas dengan pergerakan kisaran 6,463 - 6,537,” jelas analis OSO Securities dalam riset yang dirilis Kamis (21/3/2019).