Harga SUN Diperdagangan Senin Lalu Menguat Didorong Sentimen Kebijakan The Fed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Senin, tanggal 4 Februari 2019 lalu, ditutup menguat yang masih didukung oleh katalis positif dari Bank Sentral Amerika yang mempertahankan suku bunga acuan pada pertengahan pekan lalu.

Dalam riset yang dirilis rabu (06/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menyebutkan, kenaikan harga yang terjadi pada Surat Berharga Negara pada perdagangan di awal pekan tersebut, masih didukung oleh katalis positif dari Bank Sentral Amerika yang mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 2,25%-2,50% pada pertengahan pekan lalu.

“Pelaku pasar merespon kondisi tersebut dengan melakukan pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder, sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga terutama pada Surat Berharga Negara dengan tenor menengah dan panjang,” jelas I Made. 

“Namun, pada awal pekan ini, kami melihat kenaikan harga tersebut diikuti oleh volume perdagangan yang mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri guna melakukan transaksi di pasar sekunder jelang disampaikannya data pertumbuhan GDP kuartal IV tahun 2018,” ungkap I Made lebih lanjut.

Lebih rinci disebutkan, kenaikan harga terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Berharga Negara dengan kenaikan yang mencapai 150 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 21 bps.

Adapun untuk Surat Berharga Negara seri acuan, kenaikan harga yang terjadi mencapai 28 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil yang berkisar antara 1,8 bps hingga 4 bps dengan kenaikan harga tertinggi didapati pada seri acuan bertenor 10 tahun sebesar 28 bps yang menyebabkan penurunan tingkat imbal hasil sebesar 4 bps dan kemudian diikuti oleh seri acuan bertenor 20 tahun yang mengalami perubahan harga sebesar 20 bps yang mendorong penurunan tingkat imbal hasil sebesar 2 bps.

Sementara itu, untuk Surat Berharga Negara seri acuan bertenor 5 tahun didapati perubahan harga sebesar 8 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 2 bps.

Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan harga sebesar 19 bps yang mengakibatkan penurunan tingkat imbal hasil hingga sebesar 2 bps.

Sementara itu, pada awal pekan ini, pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika terlihat mengalami penurunan ditengah melemahnya imbal hasil US Treasury.

Adapun perubahan harga terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika.

Imbal hasil dari INDO24 mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 3,741% setelah mengalami koreksi harga sebesar 9,5 bps.

Selanjutnya, imbal hasil dari INDO29 terlihat mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 3,3 bps di level 4,105% setelah mengalami penurunan harga sebesar 28,20 bps.

Sementara itu, untuk INDO44 dan INDO49 didapati perubahan tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 0,7 bps di level 4,938% dan 2,5 bps di level 4,866% yang disebabkan oleh pergerakan harga yang mengalami koreksi masing-masing sebesar 12 bps dan 42 bps.