Harga SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Bervariasi Seiring Melemahnya Rupiah
Pasardana.id - Pada perdagangan hari Kamis, 21 Februari 2019 kemarin, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali bergerak dengan perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami koreksi, di tengah perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang cenderung melemah selama sesi perdagangan kemarin.
Dalam riset yang dirilis Jumat (22/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pergerakan harga Surat Utang Negara kemarin (21/2), bergerak dengan mengalami perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami koreksi ditengah faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang mengalami pelemahan selama sesi perdagangan.
Faktor pelemahan rupiah ini dipicu oleh isu politik perang dagang antara Amerika dan China serta hasil dari FOMC Minutes yang menyikapi adanya sikap sabar (dovish) dalam menaikan suku bunga acuannya.
Namun di sisi lain, The Fed juga masih membuka peluang atas kenaikan suku bunga jika ada tekanan inflasi dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan mengubah posisinya untuk kembali mengetatkan uang yang beredar (hawkish).
“Hal ini membuat para pelaku pasar tertarik akan peluang terjadinya kenaikan suku bunga acuan Amerika,” jelas I Made.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara yang terjadi hingga sebesar 40 bps yang berdampak terhadap adanya perubahan tingkat imbal hasil rata - rata mengalami kenaikan sebesar 0,1 bps.
Adapun Surat Utang Negara dengan seri acuan bertenor 10 dan 20 tahun, keduanya mengalami perubahan harga dengan kecenderungan mengalami koreksi dikisaran 30 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 5,6 bps di level 7,934% dan 3,3 bps di level 8,305%.
Sementara itu, untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan harga sebesar 16 bps yang berdampak kepada kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3,8 bps di level 7,734%.
Adapun Surat Utang Negara dengan tenor 15 tahun juga ikut mengalami koreksi harga sebesar 41 bps yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkat imbal hasil yang mengalami kenaikan sebesar 4,7 bps di level 8,228%.
Disisi lain, harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami koreksi di tengah menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default Swap (CDS).
Harga dari INDO24 mengalami koreksi harga sebesar 23,8 bps yang mendorong terjadinya peningkatan tingkat imbal hasil sebesar 5,11 bps di level 3,882%.
Adapun harga dari INDO29 mengalami penurunan harga sebesar 20,3 bps yang menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 2,44 bps di level 4,189%.
Adapun untuk INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 18,40 bps dan 22,2 bps yang mendorong kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 1,10 bps di level 4,979% dan 1,3 bps di level 4,911%.

