Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Naik Seiring Menguatnya Nilai Tukar Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id -  Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Selasa, 19  Februari 2019 kemarin, kembali bergerak dengan mengalami kenaikan di tengah penurunan imbal hasil surat utang regional serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.

Dalam riset yang dirilis Rabu (20/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, kembali didorong oleh faktor pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika.

Rupiah terapresiasi karena Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini, tanggal 20 Februari 2019, dimana para pelaku pasar masih meyakini bahwa Bank Indonesia masih akan menahan suku bunga acuannya pada level 6,00%.

Baca juga : Volume SUN Diperdagangan Selasa Kemarin Senilai Rp5,96 Triliun dari 38 Seri 

Selama Bank Sentral Amerika masih bersikap dovish pada kebijakan suku bunganya, maka Bank Indonesia tidak ada alasan untuk menaikkan suku bunga acuannya.

“Selain itu, sentimen eksternal dimana pernyataan Bank Sentral Jepang yang membatasi penguatan mata uang Yen Jepang terhadap Dollar Amerika, mengakibatkan para pelaku pasar lebih memilih menginvestasikan dananya pada instrumen safe-haven lainnya,” jelas I Made. 

Lebih rinci diungkapkan, perubahan harga Surat Utang Negara yang terjadi hingga sebesar 99 bps yang berdampak terhadap adanya perubahan tingkat imbal hasil rata - rata mengalami penurunan sebesar 0,8 bps.

Harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami rata-rata penurunan terbatas sebesar 0,2 bps yang mendorong terjadinya rata-rata kenaikan imbal hasil sebesar 0,3 bps.

Adapun harga Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami kenaikan yang berkisar antara 1 bps hingga 9 bps yang berdampak terhadap penurunan imbal hasil berkisar antara 0,2 bps hingga 2 bps.

Sedangkan untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami pergerakan harga yang cenderung mengalami kenaikan hingga sebesar 99 bps sehingga mengalami rata-rata penurunan imbal hasil sebesar 0,8 bps.

Sementara itu, harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada perdagangan kemarin kembali ditutup dengan mengalami penurunan di tengah meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Default Swap (CDS).

Harga dari INDO24 mengalami kenaikan harga sebesar 7,5 bps yang mendorong terjadinya penurunan tingkat imbal hasil sebesar 1,6 bps di level 3,828%.

Adapun harga dari INDO29 pada perdagangan kemarin berada di level sekitar 104,68 dan tingkat imbal hasilnya sekitar di level 4,17%.

Sementara itu, untuk INDO44 mengalami kenaikan harga sebesar 39 bps yang mengakibatkan turunnya tingkat imbal hasil sebesar  2,3 bps di level 4,967%.