Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Bervariasi Cenderung Naik Seiring Pelemahan Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Kamis, tanggal 14 Februari 2019 kemarin, bergerak dengan arah yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Dalam riset yang dirilis Jumat (15/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin (14/2), lebih banyak dipengaruhi oleh faktor perubahan nilai tukar mata uang Rupiah yang melemah terhadap Dollar Amerika pada sepanjang sesi perdagangan.

Hal ini disebabkan oleh nilai mata uang Dollar Amerika yang terus menguat terhadap beberapa nilai tukar mata uang di beberapa negara.

Penguatan nilai tukar mata uang Dollar Amerika ini masih dipicu oleh isu perang dagang antara Amerika dan China dan para pelaku pasar merespon positif pada pertemuan delegasi antar kedua negara.

“Meskipun demikian, para pelaku pasar masih melakukan aksi wait and see terlebih dahulu sambil menunggu keputusan hasil dari pertemuan delegasi kedua negara tersebut,” jelas I Made.

Lebih rinci diungkapkan, pada perdagangan kemarin (14/2), perubahan harga Surat Utang Negara mencapai 222 bps dengan rata-rata  penurunan sebesar 41 bps yang mendorong adanya perubahan tingkat imbal hasil hingga sebesar 27 bps.

Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan semua serinya mengalami koreksi harga yang berkisar antara 20 bps hingga 120 bps yang mengakibatkan adanya kenaikan tingkat imbal hasil hingga 12 bps.

Adapun perubahan kenaikan imbal hasil terbesar didapati pada Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun sebesar 12,5 bps yang didorong oleh penurunan harga sebesar 108 bps dan dilanjutkan pada Surat Utang Negara bertenor 20 tahun yang ditutup dengan mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 124 bps yang di akibatkan turunya harga sebesar 120 bps.

Sementara itu, untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun ditutup dengan mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 8,4 bps yang disebabkan oleh terjadinya penurunan harga sebesar 59 bps.

Selanjutnya, untuk Surat Utang Negara bertenor 5 tahun mengalami kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 4,6 bps yang didorong turunnya harga sebesar 20 bps.

Sementara itu, kenaikan harga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika ditengah tingkat imbal hasil US Treasury yang mengalami pelemahan.

Perubahan tingkat imbal hasil pada semua seri Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika mengalami arah yang beragam.

Adapun tingkat imbal hasil seri INDO29 mengalami kenaikan sebesar 2,3 bps yang didorong oleh perubahan harga sebesar 19,4 bps.

Adapun untuk seri INDO44 dan INDO49 mengalami perubahan tingkat imbal hasil dibawah 1 bps yang disebabkan oleh  perubahan harga masing-masing sebesar 2,8 bps dan 8,8 bps.