Pelemahan Rupiah Jadi Katalis Penurunan Harga SUN Diperdagangan Senin Kemarin
Pasardana.id - Pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan kemarin, Senin (11/2) mengalami koreksi ditengah sentimen negatif pasar global serta masih dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.
Dalam riset yang dirilis Selasa (12/2/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan kemarin (11/2), pergerakan harga Surat Utang Negara kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami koreksi ditengah sentimen negatif perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat dirilisnya data Industrial Production Italia dan Perancis periode Desember 2018 yang mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Dengan dirilisnya data tersebut para pelaku pasar merespon kemungkinan pelemahan ekonomi untuk wilayah eropa sehingga mengalihkan aset investasinya ke instrumen yang lebih aman.
Selain itu, isu perang dagang antara Amerika dan China juga memicu kekhawatiran para investor akibat tidak ditemuinya kesepakatan dagang lebih lanjut antara Amerika dan China.
“Adapun penurunan harga Surat Utang Negara juga masih dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan kemarin,” jelas I Made.
Lebih rinci diungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil mencapai 9,8 bps dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,4 bps setelah mengalami adanya koreksi harga hingga sebesar 102 bps.
Adapun untuk Surat Utang Negara seri acuan, semua serinya mengalami kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 5,3 bps hingga 9,8 bps didorong oleh adanya penurunan harga hingga berkisar antara 23 bps hingga 86 bps.
Kenaikan tingkat imbal hasil tertinggi didapati pada Surat Utang Negara seri acuan bertenor 15 tahun sebesar 9,8 bps setelah mengalami penurunan harga sebesar 86 bps dan diiringi dengan Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun yang mengalami kenaikan tingkat imbal hasil masing-masing sebesar 7,4 bps dan 6 bps yang disebabkan oleh perubahan harga masing-masing sebesar 52 bps dan 59 bps.
Adapun untuk perubahan tingkat imbal hasil terendah didapati pada Surat Utang Negara seri acuan bertenor 5 tahun sebesar 5,3 bps yang diakibatkan oleh penurunan harga sebesar 23 bps.
Sementara itu, kenaikan imbal hasil juga terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika ditengah penguatan imbal hasil US Treasury.
Kenaikan tingkat imbal hasil didapati pada sebagian besar seri Surat Utang Negara berdonominasi mata uang Dollar Amerika.
Imbal hasil INDO24 dan INDO29 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 5,9 bps di level 3,843% dan 3,1 bps di level 4,171% yang didorong terjadinya penurunan harga sebesar 28 bps dan 26,6 bps.
Adapun imbal hasil dari INDO44 dan INDO49 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,8 bps di level 4,974% dan 2,9 bps di level 4,917% setelah mengalami adanya koreksi harga sebesar 30,6 bps dan 48,7 bps.

