Menko Perekonomian Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5 Persen

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yakinkan menilai ekonomi Indonesia akhir tahun bisa tumbuh di angka lima persen. Pasalnya, pemerintah tengah menggenjot kinerja belanja di kuartal IV-2019.
 
"Insya Allah secara agrerat kita bisa mencapai lima persen," ujarnya di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (20/11/2019).

Optimisme pemerintah ini berbeda dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis lembaga pemeringkat, JP Morgan. JP Morgan memprediksi ekonomi Indonesia tak akan tumbuh di atas 5 persen pada 2019 ini, melambat dibanding tahun 2018 yang bertengger di level 5,17 persen sepanjang tahun. 

Menurut Airlangga, kinerja belanja pemerintah yang merosot di kuratal III akan kembali meningkat di akhir tahun. Hal itu akan berefek pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV.

"Biasanya nanti belanja negara meningkat di kuartal IV, jadi tentu itu menjadi faktor juga," ungkap dia. 

Ia pun tak khawatir dengan hasil riset JP Morgan yang menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,9 persen atau di bawah target pemerintah. 

"Kalau prediksi kan boleh-boleh saja, kita melihat survei BPS kan kemarin lima persen di atas sedikit," pungkas mantan Menteri Perindustrian ini. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi), ujar Airlangga, juga telah memerintahkan kementerian/lembaga dan pemda untuk mempercepat belanja, termasuk mempercepat tender bila diperlukan. Belanja pemerintah yang bisa tersalurkan lebih awal diharapkan mampu menstimulasi roda pertumbuhan.

"Untuk mempercepat kita akan menyiapkan tahun depan. Presiden bilang kita harus punya program yang mendorong sektor pertumbuhan dan berbagai sektor lain digenjot. Insya Allah secara agrerat kita bisa mencapai," ujar Airlangga. 

Dilansir dalam risetnya yang berjudul Emerging Market Asia Regional Themes and Indonesia Outlook, Rabu, 20 November 2019, JP Morgan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,9 persen tahun ini dan tahun depan. 

Kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan PDB disebut hanya tiga persen. Sementara kontribusi investasi hanya 1,3 persen terhadap pertumbuhan PDB. 

"Pertumbuhan yang kurang baik karena belanja modal yang melambat, (bisa diperbaiki dengan) kebijakan pemerintah yang memegang kunci pada 2020," tulis JP Morgan dalam risetnya.