Bursa Saham Cenderung Sideways, Identifikasi Ulang Investasi Melalui Analisa Fundamental

foto: istimewa
foto: istimewa

Pasardana.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif rendah ternyata jadi penyebab pergerakan pasar saham yang cenderung sideways. Hal ini tercermin pada kinerja pertumbuhan emiten yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi.

Senior Portofolio Manager - Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma melalui Seeking Alpha Oktober 2019 menyampaikan, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dalam memberikan stimulus moneter dan fiskal.

Namun kebijakan tersebut tentunya memerlukan waktu untuk memberikan dampak signifikan kepada ekonomi.

“Ke depannya, kami akan terus memperhatikan momentum kinerja finansial emiten guna memantau tren fundamental dari masing-masing emiten maupun ekonomi secara keseluruhan. Di samping itu kami juga akan terus memperhatikan arah kebijakan pemerintah – terutama setelah pembentukan kabinet baru – untuk mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai prospek di masing-masing industri/sektor,” tutur Samuel, Senin (14/10/2019).

Sebagai bagian dari ekonomi dunia, kinerja bursa saham domestik tentunya juga akan banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi maupun kestabilan politik global. 

Melihat pergerakkan pasar saham, Samuel menilai, proses investasi bisa tetap fokus untuk mengidentifikasi peluang investasi melalui proyeksi makro ekonomi dan analisa fundamental di masing-masing emiten.

Risk off sentiment yang menyebabkan terjadinya arus jual oleh investor asing di pasar saham Indonesia selama beberapa bulan terakhir menawarkan peluang investasi di beberapa sektor yang menurut kami memiliki prospek fundamental yang cukup baik.

“Situasi makro saat ini – tren penurunan suku bunga dan inflasi yang terkendali – mendukung pilihan kami akan emiten dengan fundamental solid pada beberapa sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga,” imbuh Samuel.