Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kamis Kemarin Cenderung Naik Didorong Oleh Meningkatnya Persepsi Risiko

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari ini, 3 Januari 2019 bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi, dengan kecenderungan masih mengalami kenaikan, di tengah meningkatnya persepsi risiko terhadap instrumen surat utang negara - negara berkembang seiring dengan kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Dalam riset yang dirilis Jumat (04/1/2019), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin (03/1) didorong oleh meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan angka Credit Deafult Swap (CDS), di tengah kekhawatiran investor global terhadap potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang akan juga berdampak terhadap ekonomi negara - negara berkembang.

“Beberapa data ekonomi global yang dirilis pada pekan ini memberikan sinyal bahwa kondisi perlambatan ekonomi global semakin terlihat sehingga turut mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi,” jelas I Made.

Sementara itu, hasil positif dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara serta penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika tidak cukup kuat menahan koreksi harga Surat Utang Negara yang terjadi di pasar sekunder.

Asal tahu saja, Pemerintah meraup dana senilai Rp28,25 triliun dari lelang penjualan Surat Utang Negara dimana total penawaran yang masuk pada lelang tersebut mencapai Rp55,27 triliun. Hasil yang dimenangkan dari lelang tersebut melebihi target penerbitan awal yang senilai Rp15,0 triliun.

Lebih rinci diungkapkan, kenaikan tingkat imbal hasil hingga sebesar 8 bps yang didorong oleh adanya penurunan harga Surat Utang Negara yang mencapai 35 bps.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan hingga sebesar 8 bps di tengah adanya perubahan harga yang mencapai 25 bps.

Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami kenaikan hingga sebesar 5 bps didorong oleh adanya penurunan harga yang berkisar antara 5 bps hingga 20 bps.

Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan hinngga sebesar 5 bps didorong oleh adanya penurunan harga yang mencapai 35 bps.

Adapun dari Surat Utang Negara seri acuan, kenaikan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri dengan kenaikan yang mendekati 5 bps setelah mengalami penurunan harga yang mencapai 35 bps.

Seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun mengalami kenaikan imbal hasil hingga mendekati 5 bps masing - masing di level 7,926% dan 8,022%.

Sementara itu, untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan imbal hasil hingga mendekati 3 bps di level 8,324%.

Disisi lain, seiring dengan pergerakan imbal hasil US Treasury yang menunjukkan penurunan, imbal hasil Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga menunjukkan penurunan yang terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara.

Imbal hasil dari INDO24 mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 4,248% didorong oleh adanya kenaikan harga hingga 10 bps.

Adapun imbal hasil dari INDO29 dan INDO44 pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami penurunan masing - masing sebesar 3 bps di level 4,527% dan 5,274%.