ANALIS MARKET (22/1/2019) : IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah Antisipasi Profit Taking
Pasardana.id - Riset harian OSO Securities menyebutkan, pada perdagangan awal pekan kemarin (21/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 0,04% ke level 6,450,83.
Secara teknikal, IHSG ditutup candle bullish dengan indikator Stochastic overbought dan MACD histogram turun dengan volume meningkat.
Lima dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam teritori positif, dimana sektor Perkebunan dan Pertambangan memimpin penguatan masing-masing sebesar 3,72% dan 0,81%.
Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: BBCA, BNLI, DSSA, BYAN, SMGR.
Lebih lanjut, analis OSO Securities menilai, pergerakan Indeks untuk tetap bertahan di dalam zona hijau pada perdagangan kemarin (21/01), ditopang oleh rebound-nya saham-saham perusahaan pengelola minyak sawit tercatat saham LSIP, SIMP, BWPT dan AALI yang masing-masing menguat lebih dari 6%. Adapun penguatan tersebut dikarenakan harga CPO pada perdagangan sebelumnya naik 0,8% atau ke level tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Adapun pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 443 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,25% ke level 14.227.
Sementara itu, perdagangan reguler untuk pasar AS ditutup Senin pekan ini untuk menghormati Martin Luther King Jr. Day. Pasar akan dilanjutkan pada hari Selasa (22/1) waktu setempat.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG bergerak melemah sebagai antisipasi profit taking dengan pergerakan di kisaran 6,385 - 6,452,” sebut analis OSO Securities, dalam riset yang dirilis Selasa (22/1/2019).

