ANALIS MARKET (06/9/2018) : Tekanan Jual Terhadap Surat Utang Negara Diperkirakan Mereda

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Kamis (06/9/2018), diperkirakan tekanan jual terhadap Surat Utang Negara (SUN) akan mereda setelah dalam beberapa hari terakhir mengalami koreksi harga yang cukup besar.

Menurut analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, investor masih perlu mencermati pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika, di tengah upaya pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan.

Investor juga akan menantikan data cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada hari Jum'at, 7 September 2018.

Asal tahu saja, sejak awal Januari 2018, angka cadangan devisa terus mengalami penurunan di tengah kondisi defisit neraca perdagangan serta aliran modal asing yang keluar dari pasar saham Indonesia tercatat sebesar Rp50,18 triliun hingga akhir Agustus 2018.

Ditambahkan, indikator teknikal masih menunjukkan bahwa harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan yang terlihat pada semua tenor Surat Utang Negara.

“Kondisi tersebut kami perkirakan masih akan mendorong harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek akan bergerak dengan mengalami penurunan. Hanya saja, kondisi harga Surat Utang Negara yang rata - rata telah berada pada area jenuh jual (oversold) menjadikan instrumen Surat Utang Negara kembali menarik untuk diakumulasi secara bertahap,” jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (06/9/2018).

Rekomendasi :

Dengan kondisi tersebut di atas, I Made merekomendasikan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara.

“Kami masih menyarankan kepada investor untuk melakukan pembelian secara bertahap terhadap Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah di tengah tren penurunan harga Surat Utang Negara dimana kami melihat imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor tersebut cukup menarik untuk diakumulasi. Dengan terbukanya peluang kembali dinaikkannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta respon terhadap rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika, maka obligasi negara dengan tenor pendek dan menengah akan mengalami koreksi harga yang lebih rendah dibandingkan dengan tenor panjang meskipun dengan perubahan tingkat imbal hasil yang sama. Pilihan seri yang cukup menarik diantaranya dalah ORI013, SR009, FR0069, FR0036, FR0061, FR0063, FR0070 dan FR0059,” terang I Made.

Selain itu, Pencatatan Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap II Tahun 2018.