ANALIS MARKET (06/9/2018) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, ruang pelemahan dan tekanan penurunan mulai mencapai batasnya, sehingga ada potensi untuk terjadinya penguatan. Namun apabila sentimen dari eksternal masih terlalu kuat, pasar obligasi akan terus tertekan meskipun ruang pelemahannya sudah mencapai batasnya.

Rupiah yang terus turun akan berpotensi untuk menyentuh titik Rp 15.000, semakin Rupiah melemah tekanan terhadap APBN dan Current Account Deficit akan semakin tinggi.

“Namun kami menilai, Indonesia masih lebih kuat untuk menghadapi situasi dan kondisi saat ini dibandingkan krisis 1998. Masalah yang terbesar saat ini adalah, pelemahan Rupiah ini dijadikan bahan politisasi, sehingga permasalahan mengenai Rupiah vs Dollar menjadi bias,” jelas Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (06/9/2018).

Fokus berikutnya, lanjut Nico, adalah melihat apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah dalam jangka waktu pendek.

“Kami merekomendasikan hold hingga jual hari ini, namun tetap fokus membeli dalam volume kecil khususnya obligasi jangka pendek, dan panjang,” ujar Nico.

Sebelumnya, diperdagangan kemarin (05/9), total transaksi dan frekuensi naik dibandingkan hari sebelumnya (04/9), ditengah tengah kenaikkan harga obligasi yang terjadi kemarin. 

Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi <1 tahun, diikuti dengan 7 – 10 tahun dan 1 – 3 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga yang berdurasi > 25 tahun.

“Para pelaku pasar dan investor mulai meracik ulang portfolio mereka dalam menyesuaikan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang dimana imbal hasil obligasi terus merangkak naik, khususnya obligasi berjangka 10 tahun dan 20 tahun dan Rupiah yang terus melemah terhadap Dollar,” tandas Nico.