ANALIS MARKET (03/9/2018) : Pasar Obligasi Hari Ini Berpotensi Melemah Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, keterbatasan ini tentu datang dari Bank Indonesia yang masih akan terus menjaga pasar.
Permasalahannya adalah mau sampai kapan situasi dan kondisi ini berlangsung?
Permasalahan yang terjadi di Argentina mungkin secara perlahan akan mengalami penyelesaian, IMF menyatakan, ‘dukungan penuh’, selain itu hari Selasa dijadwalkan Direktur IMF, Christine Legarde akan bertemu Menteri Keuangan Argentina, yang kita berharap akan mendapatkan harapan dari pertemuan tersebut.
Beralih dari sana, Rupiah turun ke posisi terendahnya sejak 1998, dan mungkin masih akan berpotensi turun sepanjang tahun ini.
Yang menarik, Bank Indonesia kembali menyampaikan bahwa tidak akan membiarkan pemilihan Presiden tahun depan mencegah atau melarang Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunganya.
“Kami menilai, hal ini akan menjaga independensi dari Bank Sentral itu sendiri. Ini semua adalah proses penyesuaian yang harus kita jalani untuk mendapatkan titik keseimbangan baru,” terang Nico kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (03/9/2018).
“Kami merekomendasikan jual untuk hari ini, dan mulai membeli sedikit demi sedikit dengan tujuan jangka panjang,” sambung Nico.
Sebelumnya, diperdagangan obligasi pada Jumat (31/8), total transaksi dan frekuensi tercatat naik dibandingkan hari sebelumnya ditengah tengah pelemahan harga yang terjadi kemarin. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 7 – 10 tahun, diikuti dengan 3 – 5 tahun dan 10 – 15 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga 25 tahun.
“Rupiah kemarin (31/8) tak berdaya, pelemahan kian berlanjut yang didukung oleh krisis yang terjadi di Argentina. Harga obligasi pun tak kuasa untuk melemah, meskipun Bank Indonesia mengadakan intervensi pada hari jumat kemarin, baik di Obligasi maupun Rupiah untuk menjaga pelemahan tidak terlalu dalam. Bank Indonesia menghabiskan $ 4.71b di pasar keuangan, dan IDR 4.1T untuk pasar obligasi. Pertanyaan berikutnya adalah, apa yang akan terjadi hari ini sama seperti hari Jumat kemarin?” tandas Nico.

