ANALIS MARKET (26/9/2019) : Pasar Obligasi Berpotensi Melemah
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas untuk obligasi 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun, namun akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas untuk obligasi 15 tahun.
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, secara teknikal analisa, pasar obligasi sudah mengkonfirmasi penurunan ini yang didukung oleh faktor fundamental yang mendekati FOMC meeting pada esok hari serta RDGI pada waktu yang sama. Kemungkinan kenaikkan FOMC sudah 100%, disatu sisi kenaikkan tingkat suku bunga Indonesia juga memiliki potensi sebesar 75%.
“Hal ini yang akan menyebabkan pasar mungkin akan wait and see hari ini untuk menanti esok hari,” jelas Nico dalam laporan riset yang dirilis Rabu (26/9/2018).
Beralih dari sana, dalam risalah BOJ yang keluar kemarin (25/9), menunjukkan bahwa BOJ mulai memikirkan efek samping dari pelonggaran stimulus yang selama ini diberikan. Suku bunga negatif terbukti membuat margin laba perbankan komersial menjadi sempit—yang juga menyebabkan inflasi sulit mendekati 2%.
"Kami merekomendasikan hold hingga berpotensi jual hari ini," jelas Nico.
Sementara itu, total transaksi obligasi diperdagangan kemarin (25/9) menurun, namun total frekuensi naik dibandingkan hari sebelumnya ditengah tengah hadirnya lelang kemarin.
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi < 1 tahun, diikuti dengan yang berdurasi 10 – 15 tahun dan 1 – 3 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga yang berdurasi 20 tahun.
"Pasar obligasi kemarin terlihat sangat antusias menyambut datangnya seri obligasi acuan terbaru. Dengan total penawaran yang masuk hingga > 50 T. Tentu hal ini menunjukkan betapa masih percaya dan optimisnya para pelaku pasar dan investor terhadap surat utang Indonesia yang meskipun dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan. Tidak hanya hadir dengan rasa baru, namun FR 77 dan FR 78 memberikan kupon yang manis. FR 77 memberikan kupon 8.125%, dan FR 78 sebesar 8.25%. Tentu hal ini akan menambah antrian para pelaku pasar dan investor untuk mendapatkan varian terbaru ini," tandas Nico.

