Pelemahan Rupiah Dorong Kenaikan Imbal Hasil SUN Diperdagangan Senin Kemarin
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan pada perdagangan di hari Senin, 24 September 2018 kemarin, di tengah pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara.
Dalam laporan riset yang dirilis Selasa (25/9/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 3 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek terlihat mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 10 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah mengalami perubahan yang berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps.
Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan mengalami perubahan hingga sebesar 10 bps yang disebabkan oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 60 bps.
Menurut I Made, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh faktor pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.
Setelah bergerak dengan kecenderungan mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika seiring dengan kembali masuknya investor asing di instrumen pasar modal dalam negeri, nilai tukar Rupiah terlihat mengalami kenaikan di tengah kembali meningkatnya tensi perang dagang seiring dengan mulai diberlakukannya tarif terhadap barang impor, baik oleh Amerika Serikat maupun China.
Asla tahu saja, kemarin (24/9), nilai tukar Rupiah ditutup pada level 14866,00 per Dollar Amerika setelah mengalami penurunan sebesar 49,50 pts (0,33%) setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14846,30 hingga 14879,00 per Dollar Amerika.
Selain itu, lanjut I Made, kenaikan imbal hasil juga dipengaruhi oleh faktor pelaksanaan lelang. Jelang pelaksanaan lelang, harga Surat Utang Negara cenderung mengalami koreksi sehingga mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasilnya.
Bervariasinya arah pergerakan tingkat imbal hasil tercermin pada perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan.
Imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun terlihat mengalami penurunan sebesar 5 bps di level 8,387% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 35 bps.
Adapun untuk ketiga seri lainnya, yaitu tenor 5 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 7 bps masing - masing di level 8,106% dan 8,618%.
Sedangkan untuk tenor 10 tahun tingkat imbal hasilnya mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 8,155% setelah mengalami penurunan harga sebesar 30 bps.
Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan tingkat imbal hasilnya mengalami kenaikan yang terjadi pada keseluruhan tenor di tengah kembali naiknya tingakt imbal hasil dari US Treasury.
Imbal hasil dari INDO23 dan INDO28 mengalami kenaikan sebesar 1 bps masing - masing di level 4,102% dan 4,474% setelah mengalami penurunan harga hingga sebesar 8 bps. Adapun imbal hasil dari INDO43 terlihat mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 5,066% setelah mengalami penurunan harga sebesar 25 bps.

