Penguatan Rupiah Dorong Kenaikan Harga SUN Diperdagangan Selasa Kemarin
Pasardana.id - Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak dengan kenaikan didukung oleh menguatnya nilai tukar Rupiah menjelang akhir sesi perdagangan pada perdagangan di hari Selasa, 18 September 2018 kemarin.
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika yang terjadi jelang berakhirnya sesi perdagangan.
Di awal perdagangan, harga Surat Utang Negara cenderung bergerak terbatas, bahkan beberapa seri mengalami penurunan harga yang disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah dimana nilai tukar sempat menyentuh level 14933,80 per Dollar Amerika.
“Pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mengalami pelemahan di awal perdagangan juga dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil surat utang global serta kekhawatiran meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China,” jelas I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Lebih rinci diungkapkan, kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin (18/9) hingga mencapai 90 bps dimana kenaikan harga tersebut mendorong terjadinya penurunan imbal hasil yang berkisar antara 2 hingga 14 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 5 bps.
Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami penurunan yang berkisar antara 2 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 15 bps.
Sementara itu, imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah terlihat mengalami penurunan hingga sebesar 9 bps yang didukung oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang mengalami penurunan imbal hasil yang berkisar antara 3 bps hingga 14 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 15 bps hingga 90 bps.
Sementara itu, dari pelaksanaan lelang Sukuk Negara, pemerintah meraup dana senilai Rp4,90 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp8,21 triliun. Jumlah penawaran yang masuk terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan pelaksanaan lelang Sukuk Negara sebelumnya yang mencapai Rp10,48 triliun.
Secara keseluruhan, lanjut I Made, kenaikan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin (18/9), telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 9 bps di level 8,189% dan tenor 20 tahun sebesar 4 bps di level 8,886%. Sedangkan untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun mengalami penurunan imbal hasil sebesar 3 bps masing - masing di level 8,347% dan 8,593%.
Sementar itu, dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan harganya justru kembali mengalami penurunan terutama pada tenor panjang seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury.
Imbal hasil dari INDO43 mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 5,106% setelah mengalami penurunan harga sebesar 28 bps.
Adapun untuk imbal hasil dari INDO23 dan INDO28 relatif tidak banyak mengalami perubahan masing - masinng di level 4,104% dan 4,509%.

