Indeks Kospi Berakhir Datar

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, berakhir datar pada Rabu (19/9/2018). Angka indeks melemah tipis hanya 0,52 poin menjadi 2.308,46. Volume perdagangan moderat mencapai 341,74 juta saham senilai 5,93 triliun won atau sekitar US$5,29 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 630 berbanding 202.

Setelah sempat menguat mengikuti pergerakan harga saham yang diperdagangkan di Wall Street, angka indeks bergerak naik turun hari ini akibat terpengaruh tarif baru yang ditetapkan pemerintah Tiongkok terhadap produk senilai US$60 miliar yang diimpor dari Amerika Serikat, kurang dari 24 jam usai pemerintah AS menetapkan tarif 10 persen terhadap produk senilai US$200 miliar yang diimpor dari Tiongkok.

Tarif baru yang ditetapkan pemerintah Tiongkok tidak sebesar perkiraan sebelumnya, hanya sekitar 5 sampai 10 persen dari perkiraan 10 sampai 20 persen.

“Jika perseteruan antara AS dan Tiongkok terus berlanjut, maka kondisi tersebut akan berpengaruh buruk terhadap perolehan laba perusahaan-perusahaan di kedua negara. Jadi tidak mudah bagi pasar saham Korea Selatan untuk menepikan kekhawatiran yang ada dan memperoleh momentum penguatan,” ungkap Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Kim Sung-Hwan yang merupakan analis Bookook Securities menyebutkan bahwa para investor melakukan aksi wait-and-see jelang pengumuman terkait suku bunga bank sentral AS pekan depan.

Investor asing dan institusi masing-masing membeli saham senilai 80,2 miliar won dan 9,8 miliar won. Sedangkan investor ritel menjual saham senilai 110,8 miliar won.  

Saham perusahaan kimia LG Chem, Amore Pacific, dan LG Household & Healthcare masing-masing turun 1,91 persen, 1,35 persen, dan 0,96 persen. Saham operator seluler SK Telecom anjlok 2,71 persen dan saham perusahaan listrik KEPCO merosot 1,86 persen.

Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melonjak 1,43 persen dan 1,03 persen. Saham perusahaan biofarmasi Celltrion melambung 1,83 persen, sedangkan saham Samsung Biologics tak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya.

Saham yang berhubungan dengan proyek kerjasama inter-Korea anjlok seiring berlangsungya pertemuan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un di Pyongyang. Kedua negara akan kembali membuka kawasan industri bersama di Kaesong dan kawasan pariwisata Gunung Kumgang setelah berbagai persyaratan terpenuhi. Saham Hyundai Rotem dan Hyundai Elevator masing-masing terjun 2,27 persen dan 7,05 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 2,1 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.121,10 won per dolar AS.

Bursa saham Asia secara umum menguat hari ini dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 1,06 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia meningkat 28,50 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 6.190. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam menguat, sedangkan Bursa Filipina melemah.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melonjak 30,90 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 2.730,85. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong meningkat 322,71 poin, atau sekitar 1,19 persen, menjadi 27.407,37.