ANALIS MARKET (19/9/2018) : Harga SUN Cenderung Mengalami Penurunan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) akan cenderung mengalami penurunan, terutama untuk Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury.

Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, posisi imbal hasil dari US Treasury kemarin merupakan posisi tertingginya sejak 23 Mei 2018.

“Isu perang dagang antara Amerika Serikat dengan China menjadi faktor yang perlu dicermati oleh investor, mengingat kedua negara masing - masing akan mengenakan tarif terhadap barang impor, dimana Amerika Serikat akan mengenakan tarif sebesar 10% terhadap USD200 miliar barang impor dari China yang akan berlaku sejak 24 September 2018 dan China membalas dengan akan mengenakan tarif baru terhadap USD60 miliar daring impor dari Amerika Serikat yang juga akan diberlakukan sejak 24 September 2018,” terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Secara teknikal, lanjut dia, adanya kenaikan harga yang terjadi pada beberapa hari terakhir telah merubah arah tren pergerakan harga Surat Utang Negara dari tren turun menjadi tren kenaikan terutama untuk seri - seri dengan tenor hingga 15 tahun.

Adapun untuk tenor di atas 20 tahun, arah pergerakan harganya masih akan mengalami konsolidasi karena belum adanya perubahan bentuk tren pergerakan harga.

“Secara keseluruhan harga Surat Utang Negara juga sudah meninggalkan area jenuh jual (oversold),” ujar I Made.

Rekomendasi :

Dengan memepertimbangkan beberapa faktor di atas, I Made menyarankan kepada investor untuk mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Adanya kenaikan harga dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) menjelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan dilaksanakan pada pekan depan.

“Kami masih merekomendasikan Surat Berharga Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan, diantaranya adalah sebagai berikut : ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0031, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0046, FR0070, dan FR0056,” jelasnya.

Adpaun Pemerintah meraup dana senilai Rp4,90 triliun dari lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 05032019 (reopening), PBS016 (reopening), PBS002 (reopening), PBS017 (reopening), PBS012 (reopening) dan PBS015 (reopening) pada hari Selasa tanggal 18 September 2018.