MARKET REVIEW Kamis (22/12/2016)

foto : istimewa

Pasardana.id - Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (22/12/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi pola pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Kamis, 22 Desember 2016.

Beberapa faktor yang dimaksud, terangkum dalam market review Kamis (22/12/2016) berikut ini;

Wall Street Review

Bursa Wall Street ditutup mengalami koreksi, dimana Dow Jones tercatat melemah -0.16% pada level 19,941.96, S&P 500 tercatat melemah -0.25% pada level 2,265.18 dan Nasdaq tercatat mengalami pelemahan -0.23% pada level 5,471.43. EIDO yang merupakan Indeks Benchmark saham - saham Indonesia mengalami pelemahan sebesar -0.62% pada level 23.05.

Pelemahan Bursa Wall Street terjadi setelah Indeks Dow Jones tidak mampu melewati level psikologis 20,000, hal tersebut dipicu juga oleh pelemahan harga minyak mentah dunia dan pelemahan dollar Amerika Serikat. Menjelang hari libur, Investor cenderung melakukan aksi profit taking untuk mengamankan hasil investasinya terlebih dahulu.

Yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat dengan term 10 tahun bergerak dengan kecenderungan melemah tipis pada level 2.533%, sedangkan Indeks Dollar Amerika Serikat mengalami pelemahan sebesar -0.26% pada level 103.020.

Komoditi

Harga minyak mentah dunia mengalami penguatan, dimana minyak WTI tercatat menguat sebesar +0.10% pada level 52.54 USD/barel dan minyak Brent mengalami penguatan sebesar +0.82% pada level 54.33 USD/barel. Harga Emas mengalami pelemahan tipis -0.04% pada level 1,131.14, harga batu bara untuk kontrak bulan Januari 2017 mengalami penguatan sebesar +1.72% pada level 88.95 USD/metric tonnes.

Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami rebound sebesar +0.68% pada level 3,114 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami pelemahan tipis -0.04% pada level 249.60 USD/lb.

Penguatan harga minyak mentah dunia yang tercatat pada pagi ini, merupakan hasil pembalikan arah setelah pada perdagangan kemarin mengalami pelemahan cukup dalam 1.5% setelah the Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak mentah Amerika Serikat tercatat meningkat menjadi 2.256 juta barel.

Hal tersebut lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang tercatat turun menjadi -2.563 juta barel, bahkan peningkatan diatas tidak sesuai dengan konsensus yang mengatakan bahwa cadangan minyak mentah Amerika Serikat masih mengalami penurunan menjadi -2.515 juta barel.

Indonesia Market

Dari dalam negeri, sesuai dengan pelemahan EIDO yang cukup dalam, pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami pelemahan yang cukup dalam, penguatan harga minyak mentah dunia tidak mampu menopang penurunan IHSG dan minimnya sentiment positif dalam negeri memperburuk hal itu.

Rabu, 21 Desember 2016 IHSG tercatat mengalami pelemahan sebesar -51.085 poin atau -0.990% pada level 5,111.392. tetapi disisi lain Investor asing mencatatkan net buy sebesar 151.6 Milyar.

Pada perdagangan hari ini kami masih menilai bahwa IHSG masih akan terseret sentiment negatif dari global, tetapi pelemahan pada hari ini akan bersifat terbatas dan pergerakan IHSG cenderung akan berkonsolidasi, mengingat posisi IHSG saat ini telah berada pada level support 5,091.

Strategi Buy On Weakness bisa dilakukan pada kondisi saat ini untuk mengantisipasi rebound IHSG yang terjadi pada pekan depan yaitu akhir tahun 2016, dan IHSG diperkirakan bergerak pada range harga 5,090 - 5,130.