Harga SUN Diproyeksi Bergerak Terbatas dengan Peluang Mengalami Penurunan
Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini, Senin (10/9/2018), diperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) akan bergerak terbatas dengan adanya peluang untuk mengalami penurunan, terutama Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury.
Demikian diungkapkan analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Senin (10/9/2018).
“Selain itu, pergerakan harga Surat Utang Negara akan dipengaruhi oleh rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Rabu, dimana pemerintah mentargetkan penerbitan Surat Utang Negara senilai Rp10 triliun dari tujuh seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor,” jelas I Made.
Sementara itu, dari faktor eksternal, investor akan menantikan data ekonomi Amerika Serikat yang akan disampaikan pada pekan ini, yaitu data inflasi yang akan disampaikan pada hari Kamis, 13 September 2018 dan diikuti oleh data penjualan ritel pada hari Jum'at, 14 September 2018.
Kedua data tersebut akan menjadi pertimbangan Bank Sentral Amerika dalam menentukan kebijakan moneternya pada pelaksanaan FOMC Meeting di 25 - 26 September 2018.
Adapun secara teknikal, pergerakan harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan meskipun mengalami kenaikan harga dalam dua hari perdagangan terakhir. Selain itu, harga Surat Utang Negara mulai terlihat meninggalkan area jenuh jual (oversold) seiring dengan kenaikan harga yang terjadi.
Rekomendasi:
Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas, I Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Potensi koreksi harga perlu dicermati terlebih di tengah kembali naiknya imbal hasil dari US Treasury.
“Kami masih merekomendasikan Surat Berharga Negara dengan tenor pendek dan menengah yang meanwarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang masih berfluktuasi. Beberapa pilihan tersebut diantaranya adalah ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0069, FR0036, FR0043, FR0046, FR0070, FR0040 dan FR0056,” ujar I Made.
Selain itu, pada sepekan kedepan terdapat surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp5,65 triliun.

