Laba Bersih SMBR Akan Turun 12%
Pasardana.id - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) pada akhir tahun 2018 diperkirakan akan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 12% dibanding akhir 2017 yang tercatat sebesar Rp146,6 Miliar. Hal itu disebabkan beban penyelesaian pembangunan pabrik Baturaja II.
Direktur Utama SMBR, Rahmad Pribadi mengatakan, beban usaha perseroan untuk penyelesaian pengembangan pabrik Baturaja II dan beban biaya bunga pinjaman perbankan.
“Jadi, laba SMBR akan terkoreksi 12%, tapi tahun depan akan lebih baik,” kata Rahmad di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Hanya saja, lanjut dia, penjualan semen akan mencatatkan peningkatan sebesar 32% dibanding penjualan akhir tahun 2017.
“Dengan demikian, EBITDA akhir 2018 akan meningkat 46%,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan, bahwa perseroan tengah mengincar tambang batubara di lingkungan operasional SMBR. Tambang Batubara yang tengah di incar adalah tambang dengan cadangan terbukti 40 juta hingga 100 juta ton.
“Saat ini masih melakukan uji tuntas terhadap berapa tambang di sekitar wilayah kerja SMBR,” kata dia.
Untuk itu, jelas Rahmad, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp300 miliar untuk merampung akusisi tambang tersebut.
“Kami harap akuisisi tambang batubara rampung pada kuartal IV 2018,” jelas dia.
Diprediksi, dengan rampungnya akuisisi tambang itu, maka 50% dari kebutuhaan batu bara pada tahun 2019 akan ditopang oleh tambang tersebut.
“Saat ini kebutuhan batubara sebesar 500 ribu ton pertahun dan semua saat dipasok oleh PTBA,” jelas dia.
Untuk diketahui, biaya bahan bakar batu bara terhadap 1 ton krikel sebesar 30% dari total biaya. Sedangkan jika menggunakan batu bara dari tambang sendiri, akan berhemat 50% dari biaya saat ini.

