Imbal Hasil SUN Diperdagangan Kemarin Turun Berkisar Antara 1 - 7 Bps

foto : istimewa

Pasardana.id - Derasnya aliran modal asing yang masuk pada pasar Surat Utang Negara menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 21 Maret 2017 kemarin.

“Pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih melanjutkan tren kenaikan kembali mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi lebih dari sepekan terakhir," ujar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Dijelaskan, imbal hasil Surat Utang Negara mengalami penurunan berkisar antara 1 - 7 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 4 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor pendek.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 4 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan yang berkisar antara 5 - 25 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menangah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 4 - 5 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 20 - 30 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang megalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga berkisar antara 10 hingga 60 bps.

Menurut I Made, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh berlanjutnya akumulasi pembelian oleh investor asing yang menempatkan dananya pada Surat Berharga Negara.

Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan per tanggal 20 Maret 2017, investor asing mencatatkan akumulasi pembelian bersih senilai Rp4,52 triliun dibandingkan dengan posisi di tanggal 17 Maret 2017 dan senilai Rp14,22 triliun di sepanjang bulan Maret 2017 dengan nilai kepemilikan sebesar Rp706,11 triliun.

Jumlah tersebut setara dengan 38,12% dari total outstanding Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan, yang nilainya per tanggal 20 Maret 2017 sebesar Rp1852,49 triliun.

“Dengan akumulasi tersebut maka di tahun 2017 investor asing telah mencatatkan pembelian bersih Surat Berharga Negara senilai Rp40,3 triliun," terang I Made.

Ditambahkan, selain aliran modal asing yang masuk di Surat Berharga Negara, penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin juga didukung oleh pergerakan imbal hasil surat utang regional yang juga mengalami penurunan.

Dengan adanya penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun ditutup pada level 6,884% (-5 bps) dan tenor 10 tahun ditutup pada level 7,092% (-1 bps).

Adapun untuk tenor 15 tahun ditutup pada level 7,469% (-6 bps) dan tenor 20 tahun ditutup pada level 7,745% (-2 bps).