ANALIS : Harga SUN Hari Ini Akan Bergerak Bervariasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada perdagangan hari ini diperkirakan harga Surat Utang Negara akan bergerak bervariasi di tengah pelaku pasar yang masih akan mencermati beberapa data maupun agenda yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Dalam paparan risetnya yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (23/3/2017), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra menyebutkan, dari faktor eksternal, imbal hasil surat utang global kembali mengalami penurunan ditengah pelaku pasar yang menantikan kebijakan fiskal yang akan diambil oleh pemerintahan Donald Trump serta adanya serangan terorisme di negara Inggris mendorong pelaku pasar untuk melakukan pembelian asset yang lebih aman.

Dijelaskan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,409% dan tenor 30 tahun ditutup turun pada level 3,018% setelah pelaku pasar meragukan apakah Presiden Donald Trump akan menjalankan kebijakan pemangkasan pajak serta belanja infrastruktur sebagaimana yang dijanjikan saat kampanye pemilihan umum.

Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun masing - masing ditutup turun di level 0,407% dan 1,175% setelah serangan teroris di negara Inggris menewaskan lima orang termasuk pelaku serta melukai setidaknya 20 orang.

“Penurunan imbal hasil surat utang global tersebut kami perkirakan akan memberikan dampak positif pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika," ujar I Made.

Adapun dari faktor domestik, lanjut I Made, dengan minimnya data ekonomi yang akan disampaikan pada pekan ini akan mendorong pelaku pasar lebih fokus pada faktor eksternal yang diperkirakan akan turut mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini.

“Pemerintah pada hari ini berencana untuk mengadakan lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (Debt Switch). Investor dapat mengikuti lelang tersebut apabila berencana untuk menukar obligasi tenor pendek dengan tenor panjang maupun menukar seri yang kurang likuid menjadi seri yang lebih likuid yaitu Surat Utang Negara yang menjadi seri acuan, yaitu seri FR0061 dan seri FR0074," terang I Made.

Secara teknikal, sambung dia, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan harga, sehingga masih terbuka peluang kenaikan harga dalam jangka pendek.

Hanya saja, kenaikan harga tersebut akan dibatasi oleh kondisi bahwa harga Surat Utang Negara juga berada pada area jenuh beli (overbought) dimana diperkirakan pelaku pasar akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking).

“Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan memanfaatkan momentum tren kenaikan harga untuk melakukan strategi trading. Beberapa seri Surat Utang Negara yang perlu diwaspadai dengan adanya peluang koreksi adalah seri FR0061, FR0035, FR0070, FR0056 dan FR0059. Adapun seri - seri yang cukup menarik untuk diperdagangkan adalah seri FR0066, FR0038, FR0048, FR0069, FR0036, ORI013, FR0052, FR0054, FR0058, FR0065 dan FR0068," tandasnya.