Indeks Kospi Turun 0,34 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 7,81 poin, atau sekitar 0,34 persen, pada Rabu (18/7/2018), menjadi 2.290,11. Volume perdagangan tipis mencapai 395 juta saham senilai 4,83 triliun won atau sekitar US$4,27 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 649 berbanding 187.
Setelah dua sesi beruntun mengalami pelemahan, indeks Kospi sempat menguat di awal perdagangan mengikuti pergerakan Wall Street yang terdongkrak pernyataan optimistik pemimpin Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell terkait pertumbuhan ekonomi AS. Kondisi ekonomi AS mendukung berlanjutnya peningkatan suku bunga The Fed.
Namun indeks Kospi kemudian terus melorot akibat aksi jual investor institusi. Investor institusi menjual saham senilai 263,3 miliar won, sedangkan investor asing dan ritel masing-masing membeli saham senilai 91,2 miliar won dan 163,4 miliar won.
“Para investor masih memiliki kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi baik domestik maupun internasional. Pasar terus menunjukkan volatilitas yang tinggi,” jelas Kim Yu-Kyeom, analis Cape Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Saham-saham yang berhubungan dengan proyek kerja sama ekonomi inter-Korea anjlok setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan tidak ada batasan waktu terhadap denuklirisasi Korea Utara. Saham Hyundai Cement, Hyundai Construction, dan KEPCO masing-masing anjlok 8,88 persen, 3,9 persen, dan 2,04 persen.
Saham perusahaan otomotif mengalami penurunan tajam akibat aksi ambil untung para investor. Saham Hyundai Motor dan Kia Motors masing-masing anjlok 1,98 persen dan 2,47 persen.
Saham perusahaan teknologi sebaliknya menguat, dengan saham Samsung Electronics, SK Hynix, dan LG Electronics masing-masing melonjak 1,53 persen, 0,79 persen, dan 2,14 persen. Saham perusahaan biofarmasi berakhir mixed, dengan saham Celltrion turun 1,86 persen dan sebaliknya saham Samsung Biologics naik 0,36 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 8,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.132,30 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia mengalami penguatan hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen. Sebelumnya angka indeks melemah dua sesi beruntun akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 41,50 poin, atau sekitar 0,67 persen, menjadi 6.245,10. Bursa saham Asia Tenggara diwarnai dengan penguatan, termasuk di Indonesia.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 10,87 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 2.787,26. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melorot 64,26 poin, atau sekitar 0,23 persen, menjadi 28.117,42.

