Triwulan I 2016, Laba Bank Tabungan Pensiunan Nasional Merosot 10%
Pasardana.id - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membukukan laba Rp428,92 miliar (Rp73 per saham) pada triwulan I 2016. Pencapaian laba tersebut merosot sekitar 10,7% dibandingkan laba Rp480,56 miliar (Rp82 per saham) pada periode yang sama 2015.
Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2016 yang diumumkan, Rabu (20/4) terungkap, kemerosotan laba BTPN tersebut antara lain disebabkan oleh peningkatan beban operasional selain bunga bersih 19,78%, dari Rp1,188 triliun menjadi Rp1,423 triliun.
Seperti diketahui, penurunan laba perseroan tersebut terjadi di tengah peningkatan pendapatan bunga bersih konsolidasi BTPN sebesar 10,13%, yaitu dari Rp1,845 triliun per Maret 2015 menjadi Rp2,032 triliun. Pada saat yang sama, pendapatan operasional selain bunga turun 10,56% jadi Rp187,25 miliar per Maret 2016 dari Rp209,35 miliar.
Akan tetapi, peningkatan pendapatan bunga tidak sebanding dengan kenaikan beban operasional selain bunga bersih BTPN per Maret 2016. Kenyataan tersebut mengakibatkan laba operasional emiten bank beraset Rp83,5 triliun per Maret 2016 itu anjlok sebesar 7,3% menjadi Rp609,22 miliar dari Rp657,03 miliar per Maret 2015.
Per Maret 2016, kredit yang disalurkan BTPN mencapai Rp55,38 triliun, tumbuh 23,3% dibanding Rp44,91 triliun per Desember 2015. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) BTPN aik2,3% menjadi Rp61,7 triliun dari Rp60,3 triliun per Desember 2015.
Harga saham BTPN pada perdagangan sesi I, Rabu (20/4) terpantau di level Rp2.620 per unit, turun Rp80 dibanding harga penutupan, Selasa (19/4) sebesar Rp2.700 per unit. Untuk periode perdagangan 30 Desember sampai dengan 19 April 2016, saham BTPN naik sebesar 12,5%, dari Rp2.400 per unit menjadi Rp2.700 per unit. Kendati harganya naik, animo investor bertransaksi atas saham emiten bank tersebut masih rendah.

