Toyota Astra Finance Services Emisi Obligasi Rp1,5 Triliun

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajemen PT Toyota Astra Finance Services akan menawarkan obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2016 senilai Rp1,5 triliun. Penawaran obligasi akan dilakukan pada 23-24 Mei 2016. Demikian dikemukakan manajemen Toyota Astra Finance dalam prospektus yang diumumkan, Kamis (21/4).

Menurut manajemen, obligasi yang akan diterbitkan oleh perusahaan jasa pembiayaan konsumen tersebut terdiri atas dua seri yaitu seri A dan B dengan tenor masing-masing satu dan tiga tahun. Surat utang Toyota Astra Finance ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Mei 2016.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan menerbitkan pernyataan efektif pada 19 Mei 2016. Adapun dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja pembiyaan konsumen kendaraan bermotor pada tahun ini dan di masa mendatang.

Sepanjang tahun 2015, Toyota Astra Finance membukukan laba sebesar Rp306,30 miliar, naik 10% dibandingkan pencapaian laba sebesar Rp278,48 miliar pada tahun 2014. Raihan laba ini seiring peningkatan pendapatan Toyota Astra Finance 14,3% dari Rp1,620 menjadi Rp1,950 triliun pada 2015.

Seperti diketahui, penerbitan olbigasi sering menjadi pilihan perusahaan pembiayaan untuk mendanai modal kerjanya. Selain bisa mempeoleh dana cepat, suku bunga obligasi yang ditawarkan emiten juga kompetitif sehingga menarik investor untuk membelinya. Bahkan dengan tenor atau jangka waktu obligasi yang panjang, perusahaan pembiayaan memiliki kemampuan untuk membayar bunga obligasi.

Hampir setiap tahun, entah itu perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun perusahaan swasta yang belum masuk bursa, aktif menawarkan obligasi kepada investor. Ini tentu seiring tuntutan pembiayaan yang semakin meningkat dengan dana yang kian besar.

Karena itu instrument obligasi tetap menjadi alternative menarik bagi perusahaan untuk mendapatkan dana segar. Emisi obligasi diperkirakan akan berlanjut tahun ini didukung ekonomi Indonesia yang mulai pulih.