Triwulan I 2016, Laba Bank Central Asia Capai Rp4,507 Triliun

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Laba PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada Januari-Maret 2016 mencapai Rp4,507 triliun (Rp183 per saham), tumbuh sebesar 11% dibandingkan pencapaian laba sebesar Rp4,057 triliun (Rp165 per saham) pada periode yang sama tahun 2015.

Menurut laporan keuangan per Maret 2016 yang diumumkan, Kamis (28/4), pertumbuhan laba BBCA tersebut antara lain didukung oleh pendapatan operasional Rp11,99 triliun pada triwulan I 2016, naik 14,63% dari Rp10,46 triliun pada periode sama yang 2015.

Itu terdiri atas pendapatan bunga bersih sebesar Rp9,768 triliun, tumbuh 14,93% dari Rp8,499 triliun per Maret 2015. Adapun pendapatan provisi dan komisi bersih BBCA tercatat Rp2,226 triliun per Maret 2016, naik 13,5% dari Rp1,961 triliun per Maret 2015.

Hingga Maret 2016, total aset BBCA mencapai Rp590,83 triliun, naik sekitar 1,5% dari Rp582,24 triliun per 31 Desember 2015. Kredit yang disalurkan BBCA mencapai Rp373,73 triliun per Maret 2016, turun 3,6% dari Rp387,64 triliun per Desember 2015.

Menurut Data Bursa Efek Indonesia (BEI) Bank Central Asia merupakan emiten bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Hingga pukul 11.27 WIB, Kamis (28/4), nilai kapitalisasi pasar BBCA di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp319,140 triliun. Jika dibandingkan dengan seluruh emiten BEI, hingga waktu di atas, kapitalisasi pasar BBCA di peringkat ke-4 setelah Unilever Indonesia (UNVR) sebesar Rp330,379 triliun.

Pada perdagangan sesi pertama di BEI, Kamis (28/4) saham BBCA terpantau di Rp13.100 per unit, naik Rp50 dibanding penutupan, Rabu (27/4) sebesar Rp13.050 per unit. Jumlah volume saham BBCA yang diperjualbelikan investor mencapai 58.134 lot dengan nilai transaksi Rp76,318 miliar. Investor aktif berburu saham emiten bank ini karena berpotensi gain tinggi. Di mata pelaku pasar, kinerja keuangan BBCA yang tumbuh, setidaknya akan mendorong kenaikan harga sahamnya hingga akhir 2016.