BEI Tambah Saham Marjin, UMA Pun Bakal Meningkat

foto : istimewa

Pasardana.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengeluarkan kebijakan untuk menambah daftar saham marjin dari 61 saham menjadi 179 saham.

Daftar baru ini akan mulai berlaku pada bulan Februari 2016, seiring dengan itu maka aktivitas transaksi di luar kewajaran atau UMA (Unusual Market Activity) juga akan berpotensi meningkat.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini mengatakan, penambahan jumlah saham marjin berpotensi meningkatkan nilai transaksi. Seiring dengan peningkatan transaksi bakal dibarengi dengan peningkatan tanda waspada atau alert pada sistem pengawasan.

"Dengan allert makin banyak, bisa jadi UMA juga makin meningkat," kata dia di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Lebih lanjut ia menjelaskan, alert makin banyak disebabkan oleh investor marjin merasa khawatir akan turunnya nilai saham yang didapat melalui transaksi marjin, yang akan berujung pada marjin call atau suatu keadaan atau kondisi dimana sisa dana yang digunakan untuk menahan pergerakan market tidak mencukupi lagi.

"Sehingga investor marjin akan melakukan upaya-upaya untuk menjaga harga saham tersebut tetap aman," terang dia.

Ia menambahkan, upaya investor marjin tersebut akan memunculkan alert pada sistem pengawasannya.

"Jadi kalau saham seharusnya turun tapi dijaga untuk tidak turun, maka akan muncul alert," jelas dia. 

Lebih jauh, dia mengatakan, semakin meningkat transaksi maka semakin berpotensi peningkatan alert dan UMA. Sepanjang 2016, jumlah pernyataan UMA yang dikeluarkan sebanyak 128 kali. Angka itu meningkat jika dibandingkan 2015 sebanyak 60 kali dan 2014 sebanyak 92.

Tak hanya UMA, jumlah surat suspensi yang dikeluarkan BEI juga meningkat. Pada 2014, surat suspensi yang dikeluarkan sebanyak 29 kali, pada 2015 naik jadi 32 kali dan kemudian di 2016 kembali meroket menjadi 55 kali.

Menurut Hamdi, peningkatan UMA dan suspensi itu cukup wajar ketika jumlah transaksi di pasar modal meningkat.

Menurut data BEI, transaksi dan volume perdagangan saham harian di 2016 meningkat 30%.

"Lazimnya peningkatan transaksi, juga diikuti peningkatan UMA. Tentu itu wajar, karena yang tadinya tidak aktif menjadi aktif itu memunculkan alert," tandas dia.