BBTN Bidik 50 Ribu Nasabah Felas
Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) serius mengincar dana asing melalui peluncuran produk tabungan valas dalam dua mata uang. Melalui produk tabungan valas bertajuk Tabungan Felas tersebut, memungkinkan nasabah menabung dalam mata uang dolar Amerika (USD) dan dolar Singapura (SGD).
Direktur BBTN, Budi Satria mengatakan, dengan produk Tabungan Felas tersebut, pihaknya berupaya menggarap peluang aliran mata uang asing sekaligus melengkapi kebutuhan para nasabahnya.
"Dengan produk ini, kami berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menabung, bertransaksi, dan berinvestasi dalam mata uang asing. Dalam lima tahun pertama, kami membidik hampir 50.000 nasabah baru Tabungan Felas," jelas Budi dalam Peluncuran Tabungan Felas di Jakarta, Senin (4/6/2018).
Ia menjelaskan, Tabungan Felas tersebut akan mengincar baik nasabah Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Masyarakat kelas menengah ke atas di wilayah perkotaan dengan usia 20-60 tahun pun menjadi sasaran dari produk anyar ini.
“BBTN pun mengincar para profesional muda, wirausaha terutama di bidang ekspor impor, investor, nasabah prioritas, hingga kalangan keluarga,” kata dia.
Melalui produk Tabungan Felas, lanjut dia, BBTN memberikan keuntungan berupa kurs dan bunga bersaing. Produk dana ini juga akan dilengkapi kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk dapat melakukan penarikan di Indonesia hingga di mancanegara.
Produk tersebut juga akan dilengkapi fitur electronic channel untuk kemudahan bertransaksi.
Selain meluncurkan Tabungan Felas, emiten bersandi saham BBTN ini juga menambah satu jenis mata uang dalam produk Deposito Valas perseroan yakni SGD.
Sementara itu, hingga April 2018, BBTN mencatatkan penghimpunan tabungan melesat di level 43,28% secara tahunan pada bulan ke empat tahun ini, posisi tabungan BBTN tercatat sekitar Rp43,04 triliun atau tumbuh dari Rp30,04 triliun pada bulan yang sama tahun lalu.
Budi menjelaskan, secara keseluruhan, Bank BTN membidik Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 23% yoy. "Dengan kinerja tersebut dan berbagai inovasi yang dilakukan, kami optimistis akan mencapai target DPK pada tahun ini," tegas Budi.

