MARKET REVIEW, Rabu (07/12/2016)
Pasardana.id - Dalam paparan riset yang diterima Pasardana.id, di Jakarta, Rabu (07/12/2016), Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan menyoroti beberapa faktor domestik dan eksternal yang diprediksi dapat mempengaruhi pola perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Rabu (07/12/2016), yang dirangkum dalam market review.
Berikut ini paparannya;
Wall Street Review
Bursa Wall Street ditutup mengalami penguatan, dimana Dow Jones tercatat +0.18% pada level 19,251.78, S&P 500 tercatat menguat +0.34% pada level 2,212.23 dan Nasdaq tercatat mengalami penguatan +0.45% pada level 5,333.00. EIDO mengalami penguatan sebesar +0.21% pada level 24.19.
Penguatan Bursa Wall Street terjadi bersama dengan kenaikan Bursa Emerging Market, dipengaruhi oleh ekspektasi masih diberlakukan program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa sebesar 80 Milyar hingga bulan Maret 2017.
Sedangkan dari Amerika sendiri masih hangat sentiment mengenai program kerja Donald Trump untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Amerika dan perbaikan data tenaga kerja, sehingga memacu kepastian kenaikan suku bunga The Fed yang relatif tinggi.
Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember mencapai 94,9 %. Adapun mengenai pengumuman suku bunga The Fed akan dijadwalkan pada tanggal 14 - 15 Desember 2016.
Sementara itu, Dollar Spot Index menurut data Bloomberg mengalami penguatan sebesar +0.40% pada level 100.490.
Komoditi
Harga minyak mentah dunia bergerak melemah setelah menguat signifikan pasca kesepakatan pengurangan output produksi oleh OPEC, minyak WTI tercatat melemah sebesar -2.01% pada level 50.75 USD/barel dan minyak Brent mengalami pelemahan sebesar -2.22% pada level 53.72 USD/barel.
Harga Emas mengalami pelemahan tipis -0.04% pada level 1,169.34, harga batu bara untuk kontrak bulan Januari 2017 tercatat melemah sebesar -3.83% pada level 79.00 USD/metric tonnes.
Untuk harga CPO berdasarkan MPOC tercatat mengalami penguatan signifikan sebesar +1.53% pada level 3,183 RM/metric tonnes. Harga tembaga mengalami pelemahan sebesar -0.35% pada level 267.05 USD/lb.
Pelemahan harga minyak mentah dunia terjadi setelah produksi minyak OPEC tercatat meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut survey Bloomberg, peningkatan terjadi hingga 34.16 juta barel per hari.
Perhatian investor saat ini beralih pada produsen non-OPEC akan bergabung dengan Rusia dalam mengurangi output produksi sesuai dengan perjanjian di Wina, OPEC berharap agar negara non-OPEC mampu mengurangi output produksi hingga 600 ribu barel, walaupun yang telah dijanjikan oleh Rusia hanya sebesar 300 ribu barel.
Eropa
Dari Eropa, dampak referendum Italia terhadap pasar telah mulai mereda dan pasar keuangan terus mengalami kenaikan pasca referendum dilaksanakan. Indeks Stoxx Europe 600 kembali mengalami kenaikan sebesar 1.0% dan emerging-market equities mengalami kenaikan 1.0%.
Estimasi pertumbuhan GDP Eropa tercatat stagnan pada level 0.3% QoQ pada kuartal III 2016, dan secara tahunan tercatat stagnan pada level 1.7% YoY.
Indonesia Market
Pada perdagangan 6 Desember 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami penguatan tipis +4.657 poin atau +0.088% pada level 5,272.965.
Pergerakan IHSG cenderung terbatas bahkan melemah pada pertengahan perdagangan disebabkan oleh aksi profit taking dari investor, mengingat IHSG telah menguat sekitar 5% sejak menyentuh terendah pasca koreksi di bulan November 2016.
Investor asing masih melakukan net sell cukup tinggi sebesar 605.2 Milyar. Sedangkan untuk Obligasi Pemerintah tercatat mengalami penguatan sebesar +0.0835% pada level 111.6057 dengan Effective Yield saat ini sebesar 8.0327%.
Pada hari ini Indeks harga saham gabungan diperkirakan akan mengalami pelemahan kembali, seiring berlanjutnya aksi profit taking dan sentiment pelemahan harga minyak mentah dunia dan pelemahan harga komoditas lainnya. Investor juga diharapkan untuk tetap waspada terhadap sentiment kenaikan suku bunga The Fed yang akan diselenggarakan pada pekan depan.
Indeks kepercayaan konsumen bulan November mengalami penurunan pada level 115.9, lebih rendah dari bulan Oktober yang tercatat sebesar 116.8.
Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range harga 5,230 - 5,325.

