Lepas 30% Saham, Indonesia Kendaraan Terminal Incar Kapasitas 2,1 Juta Kendaraan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Indonesia Kendaraan Terminal berencana melepas 30% dari total saham melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Hal itu untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas dari 700.00 unit kendaraan pertahun menjadi 2,1 juta kendaraan dalam lima tahun mendatang.

Untuk itu, manajemen anak usaha PT Pelindo II itu, melakukan paparan terbatas dihadapan manajemen Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Presiden Direktur PT Indonesia kendaraan Terminal, Chief Adi K menjelaskan, rencana pelepasan saham baru itu diharapkan meraup dana yang semuanya akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha.

“Dana IPO akan digunakan semuanya untuk pengembangan menjadi terminal terbesar di ASEAN. Artinya kita butuh tambahan lahan dari 31 hektare menjadi 89,5 hektare,” kata dia.

Ditambahkan, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk pengembangan parkir kendaraan di pelabuhan-pelabuhan lain dalam negeri dan luar negeri. Untuk dalam negeri akan bekerjasama dengan Pelindo I hingga Pelindo IV.

“Untuk luar negeri kami akan melakukan joint venture dengan perusahaan lokal,” kata dia.

Sebelumnya, anak usaha Pelindo II ini mengincar dana Rp1 triliun melalui IPO. Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan untuk penampungan kendaraan baik pembangunan gedung parkir horinzontal maupun vertical sebesar 50%, sebanyak 25% untuk sewa lahan kepada induk usaha dan 25% untuk operasional.

Ia menambahkan, dengan peningkatan kapasitas tersebut akan berimbas pada pertumbuhan pendapatan sebesar 30%.  Asal tahu saja, berdasarkan laporan keuangan audit tahun 2017, perseroan membukukan pendapatan Rp130 miliar, aset Rp365 miliar dan ekuitas Rp270 miliar.

Untuk mendukung rencana aksi, menurut Chief Adi K, perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT RHB Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi.

Lebih lanjut diungkapkan, perseroan telah melayangkan prospektus berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2017 guna mendapatkan pernyataan efektif penerbitan efek bersifat ekuitas dari OJK.

“Kami harap listing Juni atau Juli 2018,” kata dia.