Skandal Facebook Berdampak Terhadap 87 Juta Pengguna
Pasardana.id - Skandal Facebook, yaitu pembiaran pengaksesan data pengguna layanan jejaring sosial tersebut yang dilakukan lembaga konsultan politik Cambridge Analytica tanpa sepengetahuan sang pengguna, ternyata berdampak terhadap 87 juta pengguna Facebook.
Sebelumnya, skandal tersebut disebutkan whistleblower Christopher Wylie hanya mempengaruhi 50 juta pelanggan Facebook. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,1 juta pengguna yang terdampak berbasis di Inggris.
Dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung Rabu, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg menyebutkan bahwa ada lebih banyak hal yang seharusnya dilakukan untuk mencegah terjadinya skandal Facebook yang mempengaruhi 87 juta penggunanya tersebut.
“Hari ini, berdasarkan apa yang kami tahu, kami menjadi memahami bahwa kami harus melihat dengan lebih luas tanggung jawab yang kami miliki,” kata Zuckerberg, seperti dikutip BBC News.
Menurut Zuckerberg, audit internal yang dilakukan menunjukkan adanya problem baru. Beberapa orang telah menyalahgunakan fitur yang membuat pengguna dapat mencari alamat e-mail atau nomor telepon pengguna lainnya melalui search box.
Akibatnya, banyak informasi profil publik pengguna Facebook yang telah 'dikeruk' dan dicocokkan dengan rincian kontak, yang diperoleh dari tempat lain. Fitur tersebut kini telah dihentikan operasionalnya oleh Facebook.
“Jika pengguna Facebook sebelumnya menyalakan fitur tersebut, maka ada kemungkinan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini ada orang yang menyalahgunakan informasi publik milik sang pengguna,” tandas Zuckerberg.
Saham Facebook melemah 0,65 persen dalam sesi perdagangan Rabu di Wall Street. Namun dalam perdagangan after-hours, saham Facebook melambung 2,99 persen.

