ANALIS MARKET (23/4/2018) : IHSG Berpotensi Kembali Menguat
Pasardana.id – Riset harian OSO Securities menyebutkan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebesar 0.3% ke level 6,337. Secara teknikal analis, candlestick mengalami false break down candle sebelumnya dengan indikator Stochastic di rasio 77% dan MACD line masih bergerak bullish serta volume turun.
Sebelumnya, menutup perdagangan akhir pekan kemarin (20/04), IHSG ditutup melemah 0,29% ke level 6,337.69.
Tujuh dari sepuluh ideks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor Aneka Industri dan Barang Konsumsi memimpin pelemahan masing-masing 1,36% dan 1 27%. Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: HMSP, UNVR, ASII, BMRI, dan GGRM.
Penurunan yang terjadi pada indeks dikarenakan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pelemahan Rupiah yang saat ini menembus level 13,893 per dolar AS, melemahnya rupiah tersebut dinilai akan berdampak terhadap APBN 2018 dan meningkatnya nilai harga Impor.
Adapun pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (netsell) sebesar Rp 219 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.78% ke level Rp 13,893.
Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones turun 0.82%, S&P melemah 0.85%, dan Nasdaq tertekan 1.27%.
Pelemahan tersebut inline dengan kekhawatiran pelaku pasar terkait adanya perlambatan ekonomi global yang kemudian direspon negatif oleh sektor teknologi dengan pelemahan terbesar. Sektor teknologi melemah seiring dengan adanya potensi penurunan permintaan Smartphone serta beberapa barang elektronik lainnya.
Adapun, sentimen negatif lainnya yakni dari penurunan harga komoditas minyak dikarenakan komentar Presiden Trump yang memberikan sedikit tekanan pada OPEC.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami perkirakan IHSG berpotensi kembali menguat dengan pergerakan di kisaran 6,319 - 6,380,” sebut analis OSO Securities dalam laporan riset yang dirilis Senin (23/4/2018).

