Penurunan BI Rate Pacu Emisi Obligasi Korporasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Di tahun ini korporasi lebih memilih mencari pendanaan melalui penerbitan surat utang dibandingkan dari pasar saham.

Data PT Bursa Efek Indonesia per 23 Mei 2016 menunjukkan emisi obligasi korporasi telah mencapai Rp22,89 triliun rupiah, jauh meninggalkan pendanaan dari IPO saham, rights issue, warrant yang baru mencapai Rp1,75 triliun.

Jumlah emisi akan bertambah karena total mandat pemeringkatan obligasi yang di terima oleh Pefindo baik yang sudah tercatat di Bursa maupun yang belum mencapai Rp62,73 triliun.

"Perusahaan tentu melihat keadaan makro ekonomi yang terjadi saat ini. Keadaan saat ini ketika pasar saham sedang lesu, dan suku bunga indonesia sedang turun, tentu hal ini menjadi saat yang bagus bagi penerbitan obligasi," ujar Kepala Riset Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Maximilianus Nicodemus, Senin (23/5/2016) malam.

Asal tahu saja, Bank Indonesia menurunkan bunga acuan hingga tiga kali. Saat ini bunga acuan berada di level 6,75%.

Hal ini menunjukkan bahwa pasar obligasi korporasi menunjukkan ranah yang positif. Selain beberapa korporasi yang memiliki obligasi yang jatuh tempo, mereka menerbitkan obligasi untuk (refinancing).

"Selain itu mereka yang membutuhkan modal kerja dan ingin mendapatkan pendanaan dengan murah, jelas obligasi merupakan suatu pilihan di tengah turunnya tingkat suku bunga," imbuhnya.

"Karena jelas kupon yang di keluarkan akan lebih kecil dibandingkan mereka meminjam pendanaan ke Bank," sambung dia.

Lebih lanjut, Nico menjelaskan, sebenarnya pilihan pendanaan tergantung kebijakan perusahaan masing masing. Karena pencatatan di jurnal perusahaan juga tentu berbeda. Pendanaan melalui emisi saham dicatat sebagai modal sementara obligasi sebagai utang.

"Keduanya sama-sama mencari pendanaannya, namun biasanya selain kebijakan perusahaan juga melihat kondisi makroekonomi," tandasnya.