ANALIS MARKET (07/2/2018) : Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini
Pasardana.id - Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia masih tercatat merah sebagai indikasi potensi koreksi berlanjut, namun juga berpotensi rebound dengan sentimen positif dari bursa AS semalam (06/2).
Adapun tiga mata uang kuat Asia pagi ini juga dibuka menguat terhadap USDolar yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini menuju kisaran antara Rp.13.500 - Rp.13.530 per USD.
“Kemungkinan BI akan menjaga di tengah volatilitas yang masih tinggi," terang Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya yang dilansir dari laman resmi SAM, Rabu (07/2/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain; Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2018 melambat dibandingkan Desember 2017. Perlambatan terjadi pada IKE dan IEK.
Pada IKE terjadi penurunan pada ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama.
“Melambatnya IKK menjadi indikasi masih melambatnya penjualan ritel," jelas Lana.
Sementara itu, dari factor eksternal, defisit neraca perdagangan AS melebar. Pada bulan Desember 2017 tercatat defisit sebesar US$53,1 miliar karena impor naik 2,5% mom sedangkan impor naik 1,8% mom.
Untuk tahun 2017, total defisit mencapai US$566 miliar atau naik 12,1% yoy. Dari total defisit tersebut, sebesar US$375,2 miliar terjadi dengan China, dan sebesar US$71,1 miliar terjadi dengan Meksiko.
Menguatnya ekonomi AS membuat impor meningkat. Kebijakan pemangkasan pajak Presiden Trump diperkirakan membuat defisit neraca perdagangan semakin melebar karena naiknya impor.
Â

