IHSG Melemah Beruntun, Pengamat : Capital Outflow Investor Asing Masih Cukup Deras
Pasardana.id - Dalam periode tanggal 19 - 23 Maret 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 1,49% di level 6.210,70, setelah sebelumnya pada pekan lalu IHSG juga tercatat turun 2 persen. Alhasil, secara year to date imbal hasil IHSG kini tercatat -2,28 persen.
Menurut analis market Pasardana.id, Arief Budiman, arus keluar (capital outflow) investor asing terpantau masih cukup deras di mana dalam sepekan kemarin terjadi net sell senilai Rp 3,75 triliun.
"Dengan demikian, secara year to date hingga akhir pekan kemarin investor asing telah keluar dari pasar saham Indonesia senilai Rp 21,05 triliun," ujar Arief di Jakarta, Senin (26/3/2018).
Dijelaskan, volume perdagangan dalam sepekan kemarin mencapai 55,88 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 43,22 triliun. Secara sektoral, sembilan dari sepuluh sektor yang ada berakhir di zona merah dalam sepekan kemarin.
Beberapa sektor yang mengalami pelemahan terdalam antara lain sektor aneka industri (-2,53%), kemudian sektor infrastruktur (-2,27%), dan sektor manufaktur (-2,07%). Sementara itu hanya sektor pertanian yang terpantau menguat 1,57%.
Adapun saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing selama sepekan kemarin antara lain BMRI (Rp 1,10 triliun), kemudian BBRI (Rp 758,76 miliar), dan TLKM (Rp 669,72 miliar).
Lebih lanjut diungkapkan, beberapa faktor pelemahan IHSG dalam sepekan kemarin antara lain :
1. Bank sentral AS (The Fed) pada hari rabu yang akhirnya memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga sebesar 0,25 persen dari sebelumnya 1,50 persen ke level 1,75 persen. Hal tersebut merupakan kenaikan suku bunga keenam kalinya sejak FOMC mulai menaikkan suku bunganya mendekati nol pada Desember 2015.
2. Isu perang dagang yang masih memanas, di mana Presiden AS Donald Trump kembali meluncurkan “serangan” terhadap China. Trump meminta departemen perdagangan AS untuk mengenakan tarif impor sebesar US$ 50 hingga US$ 60 miliar untuk sejumlah produk China yang masuk ke Amerika. Hal tersebut dilakukan setelah investigasi selama tujuh bulan terkait penyalahgunaan kekayaan intelektual yang menjadi titik awal memanasnya hubungan dagang antara Negeri Paman Sam dan Tirai Bambu.
3. Dari Asia, People's Bank of China (PBOC) juga mengikuti langkah The Fed dengan menaikkan tingkat suku bunga 7-day reverse repurchase agreement atau reverse repo sebesar 0,05 persen, dari sebelumnya 2,50 persen menjadi 2,55 persen.

