DMAS Catat Laba Bersih Rp657 Miliar Tahun 2017

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) pada tahun 2017 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 657 miliar di tahun 2017, lebih rendah dibandingkan laba bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp 757 miliar. Hal itu seiring dengan raihan pendapatan sebesar Rp 1, 336 triliun, yang juga turun dibanding pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 1, 594 triliun.  

Direktur Independen DMAS, Tondy Suwanto menyatakan bahwa di tahun 2017 Perseroan membukukan penjualan dari pelanggan industri dari sektor yang bervariasi.

“Di tahun 2017 ini, kami membukukan penjualan lahan industri dari perusahaan-perusahan ternama berbagai macam sektor, seperti sektor terkait otomotif, farmasi, dan sanitasi,” ujar Tondy dalam siaran pers, Jumat (23/3/2018).

Dijelaskan, pendapatan ini paling besar dikontribusikan oleh penjualan lahan industri sebesar Rp 1,070 triliun. Sedangkan pendapatan segmen hunian dan komersial masing-masing mencapai Rp 122 miliar dan Rp 110 miliar. Di samping itu, pendapatan lain dari segmen hotel dan segmen sewa masing-masing mencapai Rp 30 miliar dan Rp 3 miliar.

Lebih lanjut, Tondy Suwanto juga menambahkan, bahwa di tahun 2017, Perseroan juga berhasil meningkatkan diversifikasi segmen usaha.

“Sekitar 96,8% pendapatan usaha Perseroan di tahun 2016 disumbang oleh segmen industri. Di tahun 2017, segmen industri menyumbang 80,1% pendapatan usaha Perseroan,” jelas Tondy.

Ia merinci, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 624 miliar, lebih rendah dibandingkan laba usaha di tahun sebelumnya sebesar Rp 724 miliar. Di tahun 2017, biaya operasional meningkat menjadi Rp 191 miliar dibandingkan biaya operasional di tahun 2016 yang mencapai Rp 172 miliar.

“Kenaikan biaya operasional ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya umum dan administrasi seiring dengan perkembangan usaha Perseroan,” ujar dia.

Sementara itu, dari sisi fundamental, aset tercatat Rp7,471 triliun, lebih rendah dibandingkan aset Perseroan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 7,804 triliun. Menurunnya jumlah aset terutama disebabkan menurunnya kas dan setara kas dari Rp 1.219 miliar per 31 Desember 2016 menjadi Rp 785 miliar per 31 Desember 2017.

Di tahun 2017 sendiri, Perseroan dua kali membagikan dividen tunai, masing-masing sebesar Rp 723 miliar di bulan Juni 2017 dan Rp 313 miliar di bulan Desember 2017.

Ke depannya, jelas dia, segmen industri masih menjadi tulang punggung usaha Perseroan, namun kami akan terus melakukan diversifikasi usaha, terutama pengembangan segmen hunian dan komersial sesuai dengan misi Perseroan untuk mengembangkan sebuah kawasan terpadu modern,” tambahnya.