Indeks Nikkei Melambung 3,26 Persen
Pasardana.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, melambung 741,39 poin, atau sekitar 3,26 persen, menjadi 23.506,33 dalam sesi perdagangan saham Kamis (4/1/2018), sesi perdagangan pertama di lantai Bursa Tokyo tahun ini. Angka penutupan merupakan yang tertinggi sejak Januari 1992. Sedangkan peningkatan yang terjadi hari ini merupakan peningkatan harian tertinggi sejak 10 November 2016.
"Pasar saham terdongkrak pembelian investor domestik pada sesi pagi, sedangkan pada sesi sore giliran investor asing yang melakukan aksi beli," ungkap Yutaka Miura, analis teknis senior Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.
Indeks Topix melonjak 2,55 persen mencapai 1.863,82, angka penutupan tertinggi sejak November 1991. Pada 2017 lalu, indeks Nikkei meroket 19,1 persen dan indeks Topix menanjak 19,7 persen seiring membaiknya perekonomian global dan stabilitas politik domestik serta longgarnya kebijakan moneter Bank of Japan.
Sub indeks sekuritas meningkat 4,86 persen dengan saham Nomura Holdings naik 3,16 persen dan Daiwa Securities Group menguat 3,82 persen. Sub indeks minyak dan batubara terangkat 3,73 persen seiring peningkatan saham JXTG Holdings sebesar 3,99 persen dan Cosmo Energy Holdings sebanyak 7,29 persen.
Saham yang berhubungan dengan semikonduktor juga meningkat secara signifikan, dengan saham Tokyo Electron melonjak 6,18 persen dan saham Screen Holdings naik 6,51 persen. Saham Nintendo meningkat 49 persen seiring rencana peluncuran game augmented reality Pokemon Go oleh Niantic Inc di Tiongkok.
Saham Mitsubishi Heavy Industries meningkat 2,57 persen setelah kepala unit manufaktur pesawat terbang perusahaan tersebut menyebutkan kesiapan menyelesaikan produksi dan mengirimkan pesawat jet komersial sesuai pesanan kliennya pada pertengahan 2020.
Penguatan indeks Nikkei mendongkrak bursa Asia secara keseluruhan, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 0,3 persen sehingga kembali mencapai level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Dalam beberapa hari di 2018 ini, angka indeks telah meningkat 2,4 persen.
Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melemah 19,89 poin, atau sekitar 0,80 persen, menjadi 2.466,46 akibat aksi ambil untung. Saham Samsung Electronics anjlok 1,05 persen, saham SK Hynix turun 0,77 persen, dan saham LG Electronics terjun bebas 3,2 persen.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, meningkat 16,60 poin, atau sekitar 0,49 persen, menjadi 3.385,71. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong menguat 175,53 poin, atau sekitar 0,57 persen, menjadi 30.736,48.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 6,7 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 6.077,10. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Vietnam menguat, sedangkan di Indonesia melemah.
Dalam pasar mata uang, nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat 0,2 persen terhadap yen Jepang menjadi 112,69 yen per dolar AS. Sedangkan terhadap won Korsel melemah 0,2 persen menjadi 1.062,20 won per dolar AS.

