Imbangi Sentimen Negatif AS, BEI Minta Emiten Segera Umumkan Laporan Keuangan
Pasardana.id - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio mengharapkan, emiten-emiten segera menyampaikan laporan keuangan tahun 2017, terutama yang dipastikan mengalami pertumbuhan kinerja.
Hal itu guna memberi kepercayaan kepada pelaku pasar dalam menghadapi kondisi pasar yang sedang mengalami panik jual.
Seperti diketahui Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang cukup dalam, dalam dua hari pendagangan, bahkan sempat terkoreksi 2,49% pada penutupan perdagangan siang tadi.
"Kami hanya menghimbau kepada emiten-emiten untuk segera menyampaikan laporan keuangan guna menjaga kepercayaan investor," himbau Tito di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Ia menjelaskan, sampai saat ini, sembilan emiten dengan kapitalisasi pasar kakap telah menyampaikan laporan keuangan akhir tahun 2017, dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan rata rata 22,61% dan pertumbuhan laba rata rata 14,75%.
"Kami yakin hasil emiten lainnya juga bagus karena hasil kuartal III membaik dan harga komiditas juga membaik sehingga tidak ada alasan hasil akhir memburuk," kata Tito.
Dia menambahkan, laporan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tercatat sebesar 5,19%, sehingga dua faktor dasar itu dapat menjadi faktor yang dapat menjaga kepercayaan pasar.
"Jadi dari sisi emiten dan makro ekonomi bagus, sehingga penurunan IHSG lebih kepada faktor persepsi ketidak pastian kebijakan keuangan Amerika Serikat," jelas dia.
Lebih lanjut Tito menjelaskan, kepanikan pelaku pasar keuangan global lebih disebabkan persepsi negatif akan kebijakan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell, terkait rencana menaikan suku bunga acuan bank sentral.
"Persepsi itu diperkuat dengan kenaikan upah pekerja dan kenaikan yield bond mencapai 2,5%. Jadi, pelaku pasar menilai dia (Jerome Powell) akan menaikan suku bunga acuannya," ujar dia,
Meski demikian, Tito mengingatkan, bahwa Jerome Powell berlatar belakang Wall Street atau pelaku bursa saham AS dan menganut paham suku bunga rendah.
"Jadi ini lebih kepada persepsi saja," jelas dia.

