Suku Bunga Turun, Penjualan 2016 Unilever Indonesia Diprediksi Rp40,12 Triliun
Pasardana.id - Tim analis First Asia Capital, Jakarta, memperkirakan penjualan PT Unilever Indonesia (UNVR) pada 2016 mencapai Rp40,12 triliun. Perkiraan tersebut, sekitar 10% di atas penjualan 2015 sebesar Rp36,48 triliun. Adapun laba emiten produk konsumen tersebut diprediksi Rp6,74 triliun pada 2016, naik 15,2% dari laba Rp5,85 triliun pada 2015.
Menurut analis First Asia Capital, pertumbuhan kinerja penjualan maupun laba UNVR pada tahun ini antara lain didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan turunnya suku bunga.
"Rupiah kuat dan suku bunga turun akan mendorong perbaikan daya beli masyarakat sehingga berpotensi mendongkrak kinerja keuangan UNVR tahun ini," tulis analis First Asia Capital dalam riset, Jumat (15/4).
AnalisFirst Asia Capital mengatakan, kuatnya brand produk dan gencarnya perluasan jaringan pemasaran akan mendongrak penjualan UNVR tahun ini. Beberapa bran produk yang dikenal luas, adalah Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Dove, Rexona, Clear, dan Rinso. Perseroan juga memiliki jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tahun lalu, demikian analis First Capital, penjualan UNVR mencapai Rp36,48 triliun, tumbuh 5,72% dibanding Rp34,51 triliun tahun 2014. Sedangkan laba perseroan turun 1,26% menjadi Rp5,85 triliun dari Rp5,93 triliun pada tahun 2014.
"Realisasi penjualan dan laba UNVR tersebut dibawah estimasi kami sebesar Rp38,59 triliun dan Rp6,47 triliun," kata analis First Asia Capital dalam riset yang dipublikasikan, Jumat (15/4).
Tim analis First Asia Capital merekomendasikan saham UNVR dengan target harga Rp49.000 per saham. Target tersebut, 11,87% lebih tinggi dibanding penutupan UNVR, Jumat (15/4) sebesar Rp43.800 per unit.
Hingga pukul 15.28 WIB perdagangan sesi II, Senin (18/4), saham UNVR tercatat Rp44.225 per unit, naik Rp425 dibanding sehari sebelumnya.
Volume saham emiten produ konsumen tersebut yang berhasil diperjualbelikan investor sebanyak 11.825 lot dengan nilai transaksi Rp52,459 miliar. (*)

