Ekonomi Pulih, Penjualan 2016 Unilever Indonesia Diprediksi Rp42,43 Triliun
Pasardana.id - Tim analis First Asia Capital, Jakarta memperkirakan penjualan PT Unilever Indonesia (UNVR) pada 2016 mencapai Rp42,43 triliun, sekitar 9,97% di atas target penjualan 2015 sebesar Rp38,59 triliun.
Adapun laba emiten produk konsumen ini diprediksi Rp7,13 triliun pada 2016, lebih tinggi 10,2% dari target Rp6,47 triliun tahun 2015.
Menurut analis First Asia Capital, peluang pertumbuhan kinerja UNVR tahun ini antara lain ditunjang oleh penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga dibawah Rp13.000 per US$, dan turunnya suku bunga acuan BI rate ke level 6,75%.
"Kami optimis, perbaikan daya beli masyarakat berpotensi mendongkrak kinerja perseroan tahun ini," tulis analis First Asia Capital dalam laporan riset yang diumumkan, Senin (21/3).
Analis First Asia Capital mengemukakan, produk-produk unggulan UNVR seperti pasta gigi, sabun, dan sampo merupakan kunci utama pertumbuhan penjualan perseroan. Selain itu, demikian analis First Asia Capital, dengan memiliki jaringan distribusi yang luas serta produk yang beragam, Unilever juga senantiasa berinovasi lewat berbagai produk dengan melakukan launching maupun relaunching sebanyak 50-60 produk per tahun.
Tahun lalu, jelas analis First Capital, penjualan UNVR diperkirakan mencapai Rp38,59 triliun, tumbuh 11,83% dibanding Rp34,51 triliun tahun 2014. Sedangkan laba perseroan diperkirakan mencapai Rp6,47 triliun, naik 12,72% dari Rp5,74 triliun pada tahun 2014.
Analis First Asia Capital merekomendasikan “beli" saham UNVR dengan target harga Rp46.100 per saham. Target tersebut, 4,77% lebih tinggi dibandingkan harga penutupan UNVR, Senin (21/3) sebesar Rp44.000 per unit. Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, harga saham UNVR naik sebesar 14,01% menjadi Rp37.025 per unit pada 30 Desember 2015, dari Rp32.475 per unit pada 2 Januari 2015. (*)

