ANALIS MARKET (06/2/2018) : IHSG Berpotensi Rebound Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id “ Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, depresiasi Rupiah serta penurunan harga minyak mentah berpotensi membayangi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini.  

Kami memperkirakan IHSG bergerak menurun pagi ini namun berpotensi berbalik arah (rebound) pada sesi kedua karena penurunan bursa global tidak didukung oleh alasan fundamental, sebut analis Kiwoom Sekuritas, yang dilansir dari laman resminya, Selasa (06/2/2018).

Sementara itu, Dow Jones turun 4.6% ditutup pada level 24,345 kemarin (05/2), seiring kekuatiran pasar atas potensi kenaikan suku bunga.  

Adapun yield obligasi Pemerintah Amerika 10 tahun justru menurun 11 basis poin pada level 2.73% pagi ini.

Bursa regional dibuka turun dibayangi sentimen negatif bursa Eropa dan Amerika dengan Australia turun 2.8%, Nikkei turun 4.7%, dan Kospi turun 2.2% pagi ini.  

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi dari para emiten, layak untuk dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

PPRE - Rencana akuisisi dua perusahaan 
PT PP Presisi (PPRE) berencana mengakuisisi dua perusahan tahun ini. Perusahaan yang akan diakuisisi bergerak di lini bisnis jasa erector dan fondasi. PPRE berencana ekspansi ke bisnis erector karena ada transormasi bisnis hingga 2022. Untuk pengerjaan erector, karena ada potensi proyek listrik 35,000 megawatt.

Perusahaan erector yang akan diakuisisi adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Jepang yang beroperasi di Indonesia yang dalam proses due diligence. Selain itu, PPRE berencana mengakusisi satu perusahan lokal yang bergerak di bisnis fondasi. PPRE menargetkan akuisisi kedua perusahaan selesai pada 1H 2018. Sebagian dana akuisisi berasal dari anggaran belanja modal dengan total senilai Rp 1.6 Triliun. 

SMBR - Kinerja FY 2017 
PT Semen Baturaja (SMBR) membukukan penurunan laba bersih sebesar 43.4%Yoy menjadi Rp 146.6 Miliar tahun lalu Vs Rp 259.1 Miliar pada FY 2016. Pendapatan SMBR hanya naik 1.9%Yoy menjadi Rp 1.55 Triliun tahun lalu. Laba operasi SMBR turun 41.5%Yoy menjadi Rp 192.1 Miliar pada tahun 2017. 

TOPS - Proyek DKI Jakarta 
PT Totalindo Eka Persada (TOPS) telah meraih dua kontrak baru dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun ini. Keduanya adalah proyek pembangunan rumah DP Rp 0 di kawasan Pondok Kelapa (Jakarta Timur) dan transit oriented development (TOD) Lebak Bulus. Dua proyek senilai total Rp 1.5 Triliun.

Pada tahun ini, TOPS menargetkan kontrak baru sebesar Rp 4.2 Triliun atau lebih tinggi dibandingkan target tahun lalu senilai Rp 3.4 Triliun. Namun pada tahun lalu,TOPS hanya berhasil meraih nilai kontrak senilai Rp 2 Triliun. TOPS menargetkan sebesar 70% dari kontrak tahun ini berasal dari pemerintah sementara 30% berasal dari pihak swasta. 

WIKA - Kontrak dari Pelindo III 
PT Wijaya Karya (WIKA) mendapatkan kontrak senilai Rp 1.3 Triliun dari Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Perseroan ditunjuk sebagai kontraktor pengerjaan proyek fly over akses Terminal Teluk Lamong, Surabaya (Jawa Timur). Berdasarkan kontrak yang ditandatangani, fly over tersebut akan menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya-Gresik melalui jalur lingkar luar barat (JLLB).

WIKA akan membangun fly over sepanjang 2,000 meter dengan masa pengerjaan selama 365 hari. Selain proyek pembangunan fly over akses terminal Teluk Lamong, perseroan mengincar proyek pembangunan maupun revitalisasi pelabuhan yang lelang proyeknya dilakukan pada 2018.