Bursa Asia Dibayangi Kekhawatiran Inflasi AS

foto: istimewa

Pasardana.id - Bursa saham Asia berada dalam tekanan pada Rabu (14/2/2018) setelah para investor dibayangi kekhawatiran akan laporan inflasi Amerika Serikat yang terbaru. Kekhawatiran tersebut membuat nilai tukar yen Jepang menguat ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir terhadap dolar AS, yaitu 107,01 yen per dolar AS, akibat aksi beli yang terjadi.

Seperti dilansir Reuters, indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, melemah 90,51 poin, atau sekitar 0,43 persen, menjadi 21.154,17 yang merupakan angka penutupan terendah sejak 12 Oktober lalu. Dari sekitar 2.000 saham yang terdaftar di papan utama Bursa Tokyo, 80 persen di antaranya melemah.

Saham perusahaan yang berorientasi ekspor mengalami penurunan tajam akibat menguatnya nilai tukar yen. Saham Toyota Motor Corporation, Mazda Motor Corporation, dan Panasonic Corporation masing-masing melorot 2,1 persen, 1,8 persen, dan 2,0 persen.

Sektor tambang logam non besi juga mengalami pelemahan yang signifikan hari ini. Saham Mitsubishi Materials terjun bebas 8,8 persen dan saham Mitsui Mining and Smelting anjlok 4,7 persen.

Meski pasar modal Jepang sangat terpengaruh kekhawatiran yang ada, kondisi positif yang masih ditunjukkan bursa saham utama Asia lainnya membuat indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang meningkat 0,8 persen.  

Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 26,64 poin, atau sekitar 1,11 persen, menjadi 2.421,83 dipicu penguatan Wall Street. Nilai tukar won Korsel menguat terhadap dolar AS menjadi 1.077,2 won per dolar AS.

Saham Celltrion meroket 6,29 persen setelah produk biosimilar perusahaan farmasi tersebut memperoleh persetujuan dari Uni Eropa untuk perawatan awal kanker payudara. Saham perusahaan bioteknologi Samsung Biologics naik 1,75 persen. Di sektor teknologi, saham Samsung Electronics Company melambung 3,07 persen sedangkan saham SK Hynix turun 0,13 persen.

Ditangkapnya chairman Lotte Group Shin Dong-Bin akibat terbukti bersalah melakukan kejahatan penyuapan yang membuatnya dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara mengguncang sektor ritel. Saham Lotte Corporation yang merupakan perusahaan holding Lotte Group terjun bebas 6,17 persen, sedangkan saham Lotte Shopping merosot 2,28 persen.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 14,52 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 3.199,48. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong melambung 676,07 poin, atau sekitar 2,27 persen, menjadi 30.515,60.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 14,70 poin, atau sekitar 0,25 persen, menjadi 5.841,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura dan Filipina bergerak turun, sedangkan di Thailand, Indonesia, dan Malaysia bergerak naik. Bursa Vietnam libur dari hari ini sampai 20 Februari mendatang sehubungan perayaan Tet.