Volume SBN Diperdagangan Selasa Kemarin Senilai Rp11,50 Triliun dari 41 Seri

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (04/12), tercatat senilai Rp11,50 triliun dari 41 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan dengan volume perdaganagn seri acuan senilai Rp3,10 triliun.

Dalam laporan riset yang dirilis Rabu (05/12/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Obligasi Negara seri FR0063 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,232 triliun dari 23 kali transaksi di harga rata - rata 92,24% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0070 senilai Rp1,285 triliun dari 17 kali transaksi dengan harga penutupan di level 101,78%.

Sementara itu, Project Based Sukuk seri PBS016 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp440,20 miliar dari 19 kali transaksi di harga rata - rata 98,88% yang diikuti oleh perdagangan Sukuk negara Ritel seri SR009 senilai Rp147,05 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 99,23%.

Dari perdagangan surat utang korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp368,55 miliar dari 26 seri surat utang korporasi yang diperdagangkan.

Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri A (WSKT03ACN3) menjadi surat utang korporasi dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp80,00 miliar dari 8 kali transaksi yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2018 Seri A (SMII01ACN3) senilai Rp54,00 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%.

Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 47,50 pts (0,33%) di level 14291,50  per Dollar Amerika.

Bergerak dengan mengalami pelemahan sejak awal perdagangan, niali tukar Rupiah pada perdagangan kemarin berada pada kisaran 14277,50 hingga 14322,80 per Dollar Amerika.

Dibuka dengan mengalami pelemahan di level 14322,80 per Dollar Amerika, secara berangsur - angsur pelemahan nilai tukar Rupiah pada perdagangan kemarin semakin mengalami penurunan.

Adapun imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, seiring dengan koreksi yang terjadi di pasar saham global mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman.

Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun ditutup turun masing - masing di level 2,915% dan 3,17% setelah indeks pasar saham Amerika Serikat mengalami penurunan hingga sebesar 3,10% (DJIA) di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Inggris dan Jerman juga ditutup dengan mengalami penurunan masing - masing di level 1,284% dan 0,253% yang juga didorong oleh koreksi yang terjadi di pasar saham kawasan Eropa.

Di kawasan regional, imbal hasil surat utang Jepang ditutup turun di level 0,67% dan surat utang Singapura ditutup turun di level 2,307%.