ANALIS MARKET (20/12/2018) : Secara Teknikal IHSG Hari Ini Diproyeksi Bergerak Variatif
Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (19/12), Indeks harga sahm gabungan (IHSG) ditutup naik sebesar 94.22 pin (+1.55%) menjadi 6,176.
Penguatan indeks juga didukung menguatnya delapan dari sembilan sektor industri. Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar di pimpin oleh sektor industri barang konsumsi (+2.82%), industri dasar (+2.69%), sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor industry perdagangan (-0.10%). Sementara investor asing membukukan net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp.376,3 milyar.
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan, pada akhirnya The Fed menaikkan tingkat suku bunganya kemarin (19/12). Sesuatu yang ditunggu dan dinanti pada akhirnya telah terjadi. Hal ini tentu akan menjadi tolok ukur yang baru bagi dunia emerging market serta mata uang dunia hari ini.
Melalui Powell, The Fed menyampaikan ada ketidakpastian pada tahun depan (2019). Powell juga berulang kali menyampaikan bahwa prospek tahun depan ‘positif’, meskipun beberapa pembuat estimasi mengatakan bahwa pertumbuhan pada tahun 2019 menurun menjadi 2.3% dari sebelumnya 2.5%.
Dalam menghadapi tekanan dari Presiden Trumph, Powell juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan pekerjaan mereka ‘dengan cara yang selalu kami lakukan, dan tidak ada satupun yang membuat kami melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda’.
The Fed juga telah menunjukkan Fed Plot terbaru yang memberikan indikasi bahwa ada potensi kenaikkan The Fed 2x pada tahun depan. Setidaknya meskipun pahit rasanya dengan adanya kenaikkan tingkat suku bunga The Fed, tapi para pelaku pasar dan investor mendapatkan gambaran lebih pasti mengenai apa yang harus dilakukan terkait kenaikkan tingkat suku bunga The Fed.
Hal ini tentu, sedikit banyak akan mempengaruhi pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung hari ini, Kamis (20/12), begitupun dengan pertemuan Bank of Japan.
“Namun dengan kurs Rupiah yang masih memiliki tingkat resistensi yang cukup lebar dengan level sebelumnya di kisaran 15.000, kami melihat ada peluang Bank Indonesia menahan tingkat suku bunganya. Namun apapun bisa terjadi,” jelas analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (20/12/2018).
Sementara itu, Rabu (19/12) kemarin, China dan AS kembali mengadakan pembicaraan lewat telepon pada tingkat Menteri. Pembicaraan tersebut untuk membahas langkah berikut tentang perdagangan. Direncanakan akan mengadakan pertemuan tatap muka formal pada Januari tahun depan untuk merundingkan gencatan senjata dalam perang dagang.
“Pertemuan tresebut tentunya akan mengurangi ketegangan di antara dua negara tersebut. Tentu hal ini akan memberikan sentiment positif. Adapun secara teknikal, indeks IHSG hari ini diproyeksi bergerak bervariatif di level support dan resistance 6,109 - 6,209,” sebut analis Kiwoom.

